Wanita Tenggelamkan Anjing di Toilet Bandara: Aksi Kejam Terungkap

Seorang wanita Florida, Alison Lawrence (57 tahun), menghadapi dakwaan berat terkait kematian anjingnya di Bandara Internasional Orlando pada Desember 2024. Anjing jenis schnauzer putih bernama Tywinn ditemukan tewas di tempat sampah toilet bandara.

Kejadian ini bermula saat Lawrence ditolak naik pesawat menuju Kolombia karena dokumen anjingnya tidak lengkap. Sertifikat kesehatan dan vaksinasi Tywinn tidak memenuhi persyaratan penerbangan.

Bacaan Lainnya

Penolakan Penerbangan dan Kematian Tragis Tywinn

Setelah ditolak, Lawrence diduga membunuh Tywinn di kamar kecil wanita dekat loket tiket West Jet. Pihak Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengkonfirmasi Lawrence melanjutkan perjalanan ke Bogota.

Perjalanan Lawrence berlanjut ke Quito dan Cuenca, Ekuador, tanpa tiket pulang. Sepanjang perjalanannya, ia tidak melaporkan kehilangan Tywinn kepada otoritas bandara.

Penyelidik tidak menemukan bukti Lawrence berupaya mencari alternatif akomodasi untuk anjingnya. Ketidakpedulian ini memperkuat dugaan kesengajaan dalam tindakannya.

Investigasi dan Penangkapan Alison Lawrence

Seorang petugas kebersihan menemukan jasad Tywinn di dalam kantong plastik di tempat sampah. Tubuh anjing tersebut masih hangat dan basah, dengan darah di kaki kiri.

Hasil otopsi menunjukkan Tywinn tewas karena tenggelam. Residu air di kamar mandi mendukung kesimpulan tersebut, sementara laporan toksikologi tidak menemukan penyakit yang menyebabkan kematian.

Rekaman CCTV menunjukkan Lawrence memasuki kamar mandi bersama Tywinn. Bukti-bukti ini menguatkan dugaan pembunuhan yang disengaja, bukan kecelakaan.

Identitas Lawrence terungkap melalui nomor identifikasi anjingnya. Petugas berhasil melacaknya ke alamat di Clermont, Florida.

Berdasarkan bukti yang cukup, surat perintah penangkapan dikeluarkan atas tuduhan kekejaman terhadap hewan. Lawrence ditangkap pada 19 Maret 2025 dan dibebaskan dengan jaminan.

Pihak Bandara Internasional Orlando menyatakan bahwa Departemen Kepolisian Orlando masih menyelidiki kasus ini. Mereka menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Kasus ini menyoroti pentingnya memahami peraturan penerbangan hewan peliharaan dan konsekuensi serius dari tindakan kekejaman terhadap hewan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi pemilik hewan peliharaan untuk bertanggung jawab dan menghormati kesejahteraan hewan kesayangan mereka.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *