Shin Tae-yong: Wakil Presiden KFA? Kejutan Besar Sepak Bola Asia!

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), mengemban tugas baru sebagai Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA).

Pengumuman ini disampaikan KFA setelah Kongres Delegasi pada 4 April 2025.

Bacaan Lainnya

STY dan Jabatan Baru di KFA

KFA resmi merilis susunan lengkap Anggota Eksekutif periode ke-55. Terdapat 27 nama yang terpilih, termasuk lima Wakil Presiden.

STY ditunjuk untuk menangani urusan kerja sama eksternal KFA. Posisi Direktur Eksekutif diisi oleh Kim Seung-hee.

Selain STY, nama-nama lain yang mengisi posisi strategis termasuk Park Hang-seo, mantan pelatih Timnas Vietnam, yang akan membantu pengembangan timnas Korsel.

Dewan Eksekutif KFA kali ini diisi oleh tokoh-tokoh berpengalaman di dunia sepak bola, baik mantan pemain maupun pelatih. Beberapa akademisi dan mantan atlet juga turut dilibatkan.

Nama-nama tersebut merupakan hasil pencalonan dari berbagai organisasi profesi terkait. Mereka akan mengisi posisi Wakil Presiden, Ketua Komite, dan anggota Dewan.

Tanggapan STY Usai Penunjukan

Seusai ditunjuk, STY memberikan komentarnya terkait kekalahan tim U-17 Korsel dari Indonesia di Piala Asia U-17.

Ia menilai sepak bola Korsel tetap unggul dibandingkan negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Kekalahan tersebut dianggapnya hanya karena faktor keberuntungan.

“Saya kira sepak bola Korsel tak mengalami kemunduran. Dalam pertandingan (melawan Indonesia) Korsel hanya kurang beruntung tidak mencetak gol,” ungkap STY kepada media Korsel, News Daily.

Struktur kepengurusan KFA yang baru terdiri dari lima Wakil Presiden, satu Direktur Eksekutif, delapan anggota Sub-Komite, dan 13 anggota Dewan Direksi.

Penunjukan STY sebagai Wakil Presiden KFA menandai babak baru dalam karier kepelatihannya. Pengalamannya melatih Timnas Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan sepak bola Korea Selatan, khususnya dalam kerjasama internasional.

Komposisi Dewan Eksekutif KFA yang beragam, menggabungkan pengalaman praktis dari mantan pemain dan pelatih dengan perspektif akademis, menandakan komitmen KFA untuk pengembangan sepak bola yang komprehensif dan berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *