Libur panjang Idul Adha 2025 diperkirakan akan memberikan sentimen positif terhadap beberapa sektor saham di Indonesia. Meskipun dampaknya tidak sebesar Idul Fitri, namun pergerakan ekonomi selama periode libur panjang ini tetap menarik untuk dipantau. Analisis terhadap pergerakan IHSG di tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa dampak Idul Adha cenderung sektoral dan sementara.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menjelaskan bahwa perayaan Idul Adha akan berdampak pada peningkatan aktivitas konsumsi, meskipun tidak signifikan seperti Idul Fitri. Tantangan ekonomi saat ini juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Kenaikan IHSG secara keseluruhan diprediksi tidak akan signifikan. Namun, beberapa sektor tetap berpotensi mengalami dampak positif.
Saham Sektor Transportasi dan Konsumsi Diprediksi Menguat
Sektor transportasi dan makanan minuman diprediksi akan merasakan sentimen positif selama libur Idul Adha. Peningkatan mobilitas masyarakat selama libur panjang akan mendorong sektor transportasi. Sementara itu, peningkatan konsumsi makanan dan minuman menjelang dan selama hari raya juga akan memengaruhi kinerja sektor tersebut. Meskipun lonjakannya tidak sedramatis Idul Fitri, peningkatan tetap dapat diantisipasi.
Dampak Idul Adha terhadap IHSG secara keseluruhan memang tidak sebesar Idul Fitri yang mampu mendongkrak aktivitas konsumsi hingga 30-50 persen. Namun, dampak sektoral tetap perlu diperhatikan, terutama pada sektor-sektor yang terkait dengan mobilitas dan konsumsi masyarakat.
Saham-Saham yang Potensial Mengalami Peningkatan
Beberapa saham di sektor transportasi dan makanan minuman berpotensi mendapatkan sentimen positif. Berikut beberapa saham yang patut diperhatikan:
Jasa Marga (JSMR)
Peningkatan volume lalu lintas jalan tol biasanya terjadi menjelang dan selama Idul Adha, meskipun tidak sebesar Idul Fitri. JSMR berpotensi mendapatkan keuntungan dari peningkatan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (VLLR) ini.
Sido Muncul (SIDO)
Sido Muncul berpotensi mendapat dampak positif secara tidak langsung. Setelah mengonsumsi banyak daging, masyarakat sering mengonsumsi obat pencernaan atau suplemen herbal. Produk seperti Tolak Angin bisa mengalami peningkatan permintaan.
Unilever Indonesia (UNVR)
Sebagai perusahaan barang konsumsi, Unilever Indonesia (UNVR) juga berpotensi mendapatkan sentimen positif karena peningkatan konsumsi masyarakat selama libur Idul Adha. Produk-produk makanan dan minuman Unilever diperkirakan akan mengalami peningkatan penjualan.
Pertimbangan Faktor-Faktor Eksternal
Meskipun sentimen positif diperkirakan akan terjadi, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja saham. Kondisi ekonomi makro, gejolak pasar global, dan kebijakan pemerintah dapat berpengaruh pada pergerakan IHSG. Oleh karena itu, analisis yang komprehensif sangat diperlukan sebelum mengambil keputusan investasi.
Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan faktor fundamental sebelum berinvestasi di saham-saham tersebut. Penting untuk memahami risiko yang terkait dengan investasi di pasar saham.
Secara keseluruhan, meskipun dampak Idul Adha terhadap IHSG secara keseluruhan diperkirakan tidak terlalu signifikan, beberapa sektor tertentu, terutama transportasi dan konsumsi, berpotensi mengalami peningkatan. Namun, investor tetap perlu memperhatikan faktor-faktor eksternal dan melakukan analisis yang komprehensif sebelum mengambil keputusan investasi.


