Seorang pengusaha asal China, Xie Yue, berhasil menemukan kembali putranya, Xie Haonan, setelah hilang selama hampir 24 tahun. Kisah ini bermula dari penculikan Xie Haonan yang kala itu berusia dua tahun oleh seorang penjual buah di Shenzhen pada Januari 2001.
Pencarian Panjang dan Hadiah Jutaan Rupiah
Selama bertahun-tahun, Xie Yue tak pernah menyerah mencari anaknya. Ia menggunakan berbagai cara, hingga akhirnya pada tahun 2023, ia menawarkan hadiah fantastis sebesar 10 juta yuan (sekitar Rp 22,6 miliar) bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi tentang keberadaan putranya.
Tawaran tersebut menarik perhatian media dan masyarakat luas. Xie Yue, pemilik empat perusahaan garmen, mengungkapkan harapannya agar hadiah besar tersebut dapat membantu menemukan putranya. “Saya berusia 51 tahun dan telah mencari putra saya selama 22 tahun,” katanya saat itu.
Reuni Haru Usai Pencocokan DNA
Setelah hampir dua tahun menawarkan hadiah tersebut, polisi Shenzhen memberi kabar gembira kepada Xie Yue pada awal Maret 2025. Mereka telah menemukan putranya melalui basis data DNA nasional.
Pada 14 Maret, Xie Yue mengumumkan kabar bahagia tersebut di media sosial. Konfirmasi dari pihak berwenang setelah serangkaian tes DNA yang ketat memastikan identitas Xie Haonan. Penjual buah yang menculiknya pun telah ditangkap.
Xie Yue meluapkan kebahagiaannya secara daring. “Saya baru saja menerima telepon dari polisi. Mereka menyuruh saya untuk segera bertemu dengan putra saya,” ujarnya penuh haru. Ia merasa lega dan bisa menjalani kehidupan normal kembali.
Sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan, Xie Yue memberikan Xie Haonan sebuah sedan Mercedes-Benz senilai 3 juta yuan (sekitar Rp 6,78 miliar) dan sejumlah uang untuk pendidikannya.
Namun, Xie Haonan menolak hadiah tersebut. Ia menjelaskan bahwa dirinya kini bertugas di angkatan bersenjata China dan sedang menempuh pendidikan magister (S2), sehingga tidak membutuhkannya.
Kisah reuni Xie Yue dan Xie Haonan ini menjadi bukti kegigihan seorang ayah dalam mencari anaknya yang hilang. Keberhasilan ini juga menunjukan peran penting basis data DNA nasional dalam membantu mengungkap kasus anak hilang.


