Indonesia dan Rusia tengah menjajaki kerja sama pengembangan kapal ramah lingkungan. Kerja sama ini diinisiasi setelah pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin, yang menghasilkan tawaran kolaborasi dari perusahaan Rusia di sektor galangan kapal.
Langkah ini diharapkan mampu mendongkrak industri perkapalan nasional yang saat ini masih tertinggal dibandingkan negara lain. Rusia, dengan teknologinya yang maju, menawarkan solusi untuk mengatasi keterbatasan tersebut.
Teknologi Ramah Lingkungan dari Rusia
Rusia telah berhasil mengembangkan teknologi kapal bertenaga listrik berbasis energi surya. Bahkan, beberapa kapal kecil yang beroperasi di sungai-sungai Rusia telah menggunakan teknologi ramah lingkungan ini.
Kemampuan kapal-kapal tersebut untuk memecah es juga menjadi nilai tambah yang signifikan, terutama mengingat kondisi geografis Indonesia yang kepulauan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa kerja sama ini akan berfokus pada pembangunan industri perkapalan yang berbasis teknologi ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon.
Kolaborasi BUMN Perkapalan Indonesia
Kerja sama ini akan melibatkan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkapalan Indonesia. PT PAL Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, dan PT Dok dan Perkapalan Surabaya diproyeksikan menjadi mitra utama dalam kolaborasi ini.
Pelibatan BUMN diharapkan dapat mempercepat proses transfer teknologi dan sekaligus meningkatkan kapasitas industri perkapalan dalam negeri.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional, khususnya di sektor perkapalan yang ramah lingkungan.
Peningkatan Kesehatan Industri Perkapalan Nasional
Rosan Roeslani mengakui kondisi BUMN perkapalan Indonesia saat ini kurang sehat. Kerja sama dengan Rusia diharapkan dapat memberikan suntikan modal sekaligus meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Transfer teknologi dari Rusia menjadi salah satu poin penting dalam kerja sama ini. Teknologi canggih diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk perkapalan Indonesia di pasar global.
Selain transfer teknologi, kerja sama ini juga diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan dan operasional BUMN perkapalan Indonesia sehingga dapat menjadi lebih kompetitif.
Kerja sama pengembangan kapal ramah lingkungan antara Indonesia dan Rusia ini berpotensi besar untuk memajukan industri perkapalan nasional. Dengan dukungan teknologi canggih dari Rusia dan partisipasi aktif BUMN perkapalan Indonesia, diharapkan akan tercipta industri perkapalan yang lebih maju, efisien, dan berkelanjutan. Ke depan, Indonesia dapat menjadi pemain utama di pasar kapal ramah lingkungan internasional.