Kapal pesiar mewah Queen Anne, dengan bobot 113.000 ton, mengalami situasi menegangkan saat melintasi Laut Sulu-Celebes, kawasan yang dikenal rawan pembajakan.
Kejadian ini viral setelah diunggah oleh pengguna TikTok @lillydapink (@cruisegypsyuk), yang videonya telah ditonton lebih dari 8 juta kali. Video tersebut memperlihatkan pengumuman kru kapal kepada penumpang mengenai potensi ancaman pembajakan.
Zona Merah Pembajakan di Laut Sulu-Celebes
Perjalanan Queen Anne dari Darwin, Australia menuju Manila, Filipina, melewati jalur yang dianggap berisiko tinggi. Oleh karena itu, pihak kapal meningkatkan protokol keamanan.
Protokol keamanan yang diterapkan termasuk penutupan dek promenade eksternal pada malam hari, pengaturan pencahayaan dek yang meminimalkan visibilitas dari luar, dan permintaan kepada penumpang untuk mematikan lampu kabin serta menutup tirai.
Pihak Cunard, perusahaan pengelola kapal pesiar tersebut, menyatakan bahwa tindakan ini merupakan prosedur standar maritim dalam melewati area rawan pembajakan. Mereka menekankan tidak ada ancaman khusus terhadap kapal atau penumpang.
Respon Penumpang dan Sistem Keamanan Kapal Queen Anne
Dalam unggahan selanjutnya, pengguna TikTok tersebut memuji efektifitas langkah keamanan yang dilakukan. Para penumpang antusias dengan respon cepat dan profesional kru kapal.
Video lain yang diunggah menunjukkan adanya perangkat LRAD (Long Range Acoustic Device), atau meriam sonik, di atas kapal. Alat ini berfungsi untuk menghalau potensi penyerangan dengan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Laut Sulu-Celebes memang menjadi wilayah operasi kelompok Abu Sayyaf, yang terkenal melakukan penculikan untuk tebusan. Data ReCAAP ISC mencatat 86 kasus penculikan di area tersebut sejak Maret 2016.
Kejadian di kapal Queen Anne ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman pembajakan di jalur pelayaran internasional. Keberhasilan protokol keamanan di kapal ini menunjukkan kesiapan industri pelayaran dalam melindungi penumpang dan kru dari potensi ancaman.
Meskipun situasi mencekam, pengalaman berlayar tetap berlangsung normal berkat tindakan cepat dan terukur dari pihak kapal. Keberadaan teknologi keamanan canggih seperti LRAD juga memberikan rasa aman ekstra bagi para penumpang.





