Pendapatan DSSA Tembus Rp 49,5 Triliun: Rahasia Suksesnya?

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Raih Pendapatan US$ 3 Miliar di Tahun 2024

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tahun 2024, dengan total pendapatan konsolidasian mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 49,5 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.500). Lini bisnis pertambangan menjadi penyumbang utama, mencapai US$ 2,7 miliar atau sekitar 92% dari total pendapatan.

Bacaan Lainnya

Dominasi Sektor Pertambangan dan Ekspansi ke Sektor Lain

Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) DSSA mencapai US$ 734 juta di tahun 2024. Meskipun laba bersih tahun berjalan mengalami penurunan menjadi US$ 542 juta dibandingkan US$ 865 juta di tahun sebelumnya, kinerja keseluruhan tetap dinilai positif. Keberhasilan ini juga didukung oleh kinerja solid dari sektor teknologi, energi baru dan terbarukan (EBT), bahan kimia, dan investasi.

Presiden Direktur DSSA, L. Krisnan Cahya, menjelaskan strategi perseroan dalam memaksimalkan potensi entitas anak melalui ekspansi bisnis strategis. Hal ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan berkelanjutan perusahaan di tengah dinamika industri global yang terus berkembang.

Strategi Diversifikasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

DSSA fokus pada ekspansi lini bisnis dengan nilai tambah tinggi, terutama di sektor EBT dan teknologi. Komitmen terhadap prinsip keberlanjutan menjadi landasan utama strategi ini. Sebagai contoh, MyRepublic Indonesia, anak perusahaan DSSA, telah menjangkau lebih dari 6 juta rumah di lebih dari 140 kota dan kabupaten di Indonesia dengan 1 juta pelanggan pada tahun 2024.

Investasi di sektor teknologi juga menjadi prioritas. Kemitraan strategis dalam pengembangan pusat data mutakhir berbasis kecerdasan buatan (AI) di Kuningan, Jakarta Selatan, menunjukkan komitmen DSSA dalam mendukung transformasi digital nasional.

Di bidang EBT, DSSA melalui PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) meningkatkan alokasi sumber daya untuk energi hijau. Implementasi listrik ramah lingkungan, penggunaan armada kendaraan listrik (EV), optimalisasi energi terbarukan, dan program reklamasi lahan untuk penyerapan karbon merupakan beberapa inisiatif yang dilakukan.

Lebih lanjut, DSSA juga memiliki beberapa proyek strategis di bidang EBT, termasuk pengembangan energi panas bumi, pengembangan listrik berbasis tenaga surya, dan pabrik panel surya terintegrasi berkapasitas 1 gigawatt (GW) per tahun di Kendal, Jawa Tengah.

DSSA memperlihatkan komitmen kuat dalam diversifikasi bisnis dan inovasi teknologi, membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan dan memastikan pertumbuhan berkelanjutan. Perusahaan berhasil mengimbangi penurunan laba bersih dengan ekspansi di sektor-sektor yang menjanjikan, menunjukkan kemampuan adaptasi dan strategi yang tepat sasaran. Hal ini diperkuat dengan investasi di infrastruktur teknologi dan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *