Satu tahun telah berlalu sejak tragedi yang menyelimuti Malawi. Hilangnya pesawat militer yang membawa Wakil Presiden Saulos Chilima dan sembilan orang lainnya masih menyisakan duka mendalam bagi bangsa tersebut. Kejadian yang terjadi pada 10 Juni 2024 ini hingga kini masih menjadi misteri, meskipun penyebab kecelakaan telah diumumkan.
Pesawat tersebut berangkat dari ibu kota Lilongwe menuju Mzuzu, tetapi hilang kontak tak lama setelah lepas landas. Pencarian besar-besaran pun segera dilakukan.
Pesawat Hilang Tanpa Jejak
Pesawat yang membawa Wakil Presiden Saulos Chilima lepas landas dari Lilongwe pada Senin, 10 Juni 2024 pukul 9 pagi waktu setempat. Penerbangan menuju Bandara Internasional Mzuzu yang seharusnya hanya memakan waktu 45 menit, namun berakhir tragis.
Otoritas penerbangan kehilangan kontak dengan pesawat tersebut ketika hilang dari radar. Presiden Lazarus Chakwera langsung memerintahkan operasi pencarian dan penyelamatan, bahkan membatalkan perjalanan resminya ke Bahama.
Semua upaya untuk menghubungi pesawat yang hilang tersebut gagal. Kantor kepresidenan Malawi mengumumkan bahwa pencarian segera dilakukan oleh otoritas nasional dan lokal.
Tragedi di Pegunungan Malawi
Setelah lebih dari 24 jam pencarian intensif melibatkan ratusan tentara, polisi, dan petugas kehutanan, puing-puing pesawat ditemukan. Presiden Chakwera mengumumkan bahwa Wakil Presiden Chilima dan sembilan penumpang lainnya telah tewas dalam kecelakaan tersebut.
Pesawat ditemukan hancur total di wilayah pegunungan di utara Malawi, dekat Kota Mzuzu. Kondisi cuaca buruk diduga menjadi penyebab kecelakaan.
Presiden Chakwera menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi tersebut. Ia menyebut Chilima sebagai sosok yang berdedikasi dan patriotik bagi negaranya.
Jenazah para korban kemudian dibawa ke Lilongwe, ibu kota Malawi.
Pencarian dan Reaksi Publik
Ratusan personel gabungan dari militer, kepolisian, dan petugas kehutanan dikerahkan untuk mencari pesawat yang hilang tersebut. Wilayah pencarian mencakup hutan lebat dan daerah perbukitan di sekitar Mzuzu.
Sebelum hilang kontak, pengendali lalu lintas udara telah menginstruksikan pesawat untuk kembali ke Lilongwe karena kondisi cuaca buruk dan jarak pandang terbatas.
Presiden Chakwera mengonfirmasi penemuan puing-puing pesawat di Hutan Chikangawa. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan kabut tebal menyelimuti lokasi kecelakaan.
Pihak Partai Gerakan Transformasi Bersatu, partai politik Chilima, mengkritik lambatnya respon pemerintah dan mempertanyakan ketidakadaan transponder pada pesawat tersebut.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keselamatan penerbangan di Malawi, terutama terkait dengan pesawat yang membawa pejabat tinggi negara.
Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap secara detail penyebab pasti kecelakaan tersebut dan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. Semoga tragedi ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi peningkatan standar keselamatan penerbangan di Malawi.