MINE Pasca IPO: Ekspansi Proyek & Diversifikasi Bisnis Agresif

MINE Pasca IPO: Ekspansi Proyek & Diversifikasi Bisnis Agresif
MINE Pasca IPO: Ekspansi Proyek & Diversifikasi Bisnis Agresif

PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) memulai babak baru setelah resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pertamanya, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan dan penggalian ini memaparkan rencana strategisnya ke depan. Fokus utama MINE adalah diversifikasi portofolio, optimalisasi dana hasil Initial Public Offering (IPO), dan perluasan proyek-proyek strategis.

Penggunaan Dana IPO dan Penguatan Fundamental

Dana bersih hasil IPO MINE mencapai Rp129,6 miliar setelah dikurangi biaya emisi. Sekitar Rp14 miliar telah dialokasikan untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan.

Bacaan Lainnya

Sisa dana sebesar Rp115,6 miliar disimpan dalam rekening giro di Bank Mandiri. Strategi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas keuangan dan memberikan fleksibilitas dana untuk ekspansi jangka menengah hingga panjang.

Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, menekankan pentingnya penguatan fundamental jangka panjang. Investasi aset tetap dan pengelolaan dana yang prudent menjadi langkah awal membangun struktur modal yang kokoh.

RUPST juga menyepakati penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp306,5 miliar sebagai dana cadangan dan laba ditahan. Langkah ini mendukung rencana ekspansi berkelanjutan.

Perluas Portofolio dan Kembangkan Kemitraan Strategis

MINE berkomitmen untuk memperluas portofolio proyeknya. Setiap pengembangan usaha bertujuan meningkatkan nilai tambah dan daya tahan bisnis.

Perluasan proyek dinilai penting untuk keberlanjutan usaha. Hal ini dilakukan dengan membangun basis klien yang lebih luas agar lebih adaptif terhadap dinamika industri.

Saat ini, MINE telah mengelola proyek-proyek besar, termasuk untuk PT Weda Bay Nickel dan PT Hengjaya Mineralindo. Kerja sama strategis baru juga tengah dijalin dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) untuk jasa kontraktor tambang dan pengangkutan.

Investasi Armada Alat Berat untuk Tingkatkan Efisiensi

MINE mengoperasikan hampir 1.000 unit alat berat dan peralatan pendukung. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan rencana ekspansi.

Anggaran belanja modal (capex) tahun 2025 telah dialokasikan untuk pengadaan alat berat baru. Investasi armada alat berat dinilai penting untuk menjaga efisiensi dan produktivitas kerja.

Dengan kapasitas alat berat yang memadai, MINE berharap dapat mempertahankan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan di tengah tingginya permintaan jasa pertambangan nasional.

MINE, melalui langkah-langkah strategisnya, menunjukkan komitmen kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan. Fokus pada diversifikasi, pengelolaan keuangan yang prudent, dan peningkatan kapasitas operasional menjadi kunci keberhasilan perusahaan di masa depan. Dengan strategi yang terukur dan komitmen yang kuat, MINE siap menghadapi tantangan dan meraih peluang di industri pertambangan Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *