Ken Kutaragi, mantan CEO Sony Computer Entertainment dan pencipta PlayStation, menyimpan sebuah rahasia teknologi yang langka dan berharga: sebuah prototipe Nintendo PlayStation. Konsol ini, dibuat pada tahun 1991 dalam jumlah sangat terbatas, merupakan hasil kerja sama yang gagal antara Nintendo dan Sony.
Kerja sama tersebut bertujuan menciptakan konsol Super NES yang dilengkapi dengan drive CD-ROM. Hanya 200 unit Nintendo PlayStation yang pernah dibuat, menjadikannya barang koleksi yang sangat dicari para penggemar game retro. Satu unit pernah dilelang pada tahun 2020 seharga sekitar Rp 5,2 miliar.
Awalnya, dipercaya bahwa hampir semua unit telah dimusnahkan setelah proyek kolaborasi tersebut dibatalkan. Namun, keberadaan prototipe yang disimpan Kutaragi, yang ditemukan oleh fotografer Julian Domanski, membantah anggapan tersebut. Domanski bertemu Kutaragi pada awal Oktober 2024 dan terkesima dengan penemuannya.
Domanski membagikan foto-foto prototipe tersebut di media sosial X (sebelumnya Twitter), yang langsung menarik perhatian banyak orang. Foto-foto tersebut memperlihatkan kondisi konsol yang sangat terawat, berbeda dengan unit yang dilelang sebelumnya yang ditemukan dalam kondisi kurang baik.
Prototipe Nintendo PlayStation milik Kutaragi memiliki desain yang menarik. Konsol berwarna putih dengan beberapa tombol kontrol pemutaran game, layar kecil, slot CD, dan slot cartridge. Logo PlayStation berwarna biru menghiasi bodinya. Penemuan ini mengoreksi informasi sebelumnya yang menyatakan bahwa unit yang dilelang adalah satu-satunya yang tersisa.
Proyek Kolaborasi Nintendo dan Sony: Sebuah Sejarah yang Tak Terwujud
Kolaborasi antara Nintendo dan Sony untuk menciptakan Nintendo PlayStation dimulai pada tahun 1980-an. Kedua perusahaan raksasa Jepang ini memiliki visi yang sama, yakni menghadirkan pengalaman bermain game yang lebih canggih dan inovatif.
Namun, perbedaan visi dan strategi bisnis menyebabkan proyek tersebut kandas. Detail pasti penyebab kegagalan kerja sama ini masih menjadi perdebatan, tetapi hal ini menandai sebuah titik balik dalam sejarah industri game konsol. Sony kemudian melanjutkan pengembangan PlayStation secara mandiri, yang kemudian menjadi salah satu konsol game paling sukses sepanjang masa.
Kegagalan kolaborasi ini ironisnya justru memicu lahirnya dua raksasa industri game yang bersaing ketat hingga saat ini. Nintendo berhasil mempertahankan posisinya dengan fokus pada game-game yang ramah keluarga dan unik, sementara Sony membangun keunggulannya dalam grafis dan teknologi canggih.
Perbandingan Nintendo PlayStation dengan Konsol Lainnya
Nintendo PlayStation, meskipun hanya berupa prototipe, menawarkan konsep yang revolusioner untuk masanya. Integrasi antara cartridge Super NES dan drive CD-ROM merupakan lompatan besar dalam kemampuan penyimpanan dan pemrosesan game. Dibandingkan dengan konsol-konsol seangkatannya, Nintendo PlayStation menawarkan potensi untuk game yang lebih kompleks dan kaya.
Namun, karena hanya berupa prototipe, Nintendo PlayStation tidak pernah mengalami pengujian dan penyempurnaan secara menyeluruh. Hal ini mungkin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan Nintendo dan Sony untuk menghentikan proyek tersebut. Kita hanya dapat membayangkan betapa berbedanya lanskap industri game jika proyek ini berhasil.
Penemuan prototipe Nintendo PlayStation di tangan Ken Kutaragi merupakan bukti nyata sejarah industri game yang menarik. Lebih dari sekadar konsol langka, prototipe ini menjadi simbol dari potensi dan tantangan dalam kolaborasi bisnis, serta perjalanan panjang industri game menuju inovasi teknologi yang berkelanjutan.
Nilai sejarah dan kelangkaan prototipe ini juga membuat harganya sangat tinggi di pasar kolektor. Bahkan, prototipe yang ditemukan di tempat sampah beberapa tahun lalu saja terjual dengan harga fantastis. Bayangkan nilai prototipe yang terawat baik seperti milik Ken Kutaragi.





