Penampakan oarfish, ikan laut dalam yang sering dijuluki “ikan kiamat,” kembali menjadi sorotan setelah ditemukan di perairan Tamil Nadu, India. Ini menambah daftar penemuan oarfish yang belakangan terjadi di berbagai belahan dunia, memicu spekulasi dan menghubungkannya dengan ramalan Baba Vanga.
Video viral di media sosial menunjukkan tujuh nelayan kesulitan mengangkat ikan raksasa tersebut, yang diperkirakan berukuran sekitar 9 meter. Sebelumnya, oarfish juga ditemukan di Australia, Selandia Baru, dan Meksiko dalam kurun waktu 20 hari terakhir.
Munculnya Oarfish dan Ramalan Baba Vanga
Kemunculan oarfish yang berulang ini tak pelak memicu berbagai spekulasi, terutama karena bertepatan dengan ramalan Baba Vanga. Peramal asal Bulgaria ini dikenal dengan ramalannya yang terkadang terbukti akurat.
Salah satu ramalan Baba Vanga untuk tahun 2025 adalah bencana besar berupa tremor lintas benua dan pulau yang ditelan air. Hal ini kemudian dikaitkan oleh sebagian orang dengan meningkatnya aktivitas seismik di Asia dan Lingkar Pasifik, serta kemunculan oarfish.
Mitos “Ikan Kiamat” dan Penelitian Ilmiah
Julukan “ikan kiamat” bagi oarfish berakar dari legenda Jepang. Masyarakat setempat meyakini kemunculan ikan ini sebagai pertanda akan datangnya gempa bumi besar.
Namun, penelitian ilmiah terbaru di Jepang justru membantah korelasi tersebut. Sebuah studi yang meneliti data sejak 1928 tidak menemukan hubungan signifikan antara penampakan oarfish dan gempa bumi besar.
Meskipun demikian, legenda ini tetap melekat kuat. Oarfish bahkan disebut sebagai “Ryugu No Tsukai” atau utusan dari istana dewa laut dalam budaya Jepang.
Penjelasan Ilmiah Kemunculan Oarfish
Oarfish merupakan ikan laut dalam yang habitatnya berada di kedalaman hingga 1.000 meter. Kemunculannya di perairan dangkal memang relatif jarang terjadi.
Beberapa ilmuwan berteori bahwa pergerakan lempeng tektonik dapat menghasilkan arus elektromagnetik yang mempengaruhi perilaku oarfish dan ikan laut dalam lainnya, mendorong mereka ke permukaan.
Studi yang dilakukan di Jepang menganalisis 336 penampakan oarfish antara 1928 dan 2011. Hasilnya menunjukkan tidak ada korelasi yang jelas antara penampakan oarfish dan gempa besar dalam rentang waktu 30 hari setelah penampakan.
Meskipun demikian, misteri seputar oarfish dan hubungannya dengan fenomena alam masih terus menarik perhatian dan penelitian lebih lanjut.
Ukuran oarfish yang besar, hingga mencapai 11 meter untuk spesies giant oarfish, juga menjadi faktor yang membuat penampakannya begitu mencolok dan sering dikaitkan dengan mitos dan legenda.
Kesimpulannya, meskipun mitos “ikan kiamat” populer, bukti ilmiah sejauh ini belum mendukung hubungan langsung antara kemunculan oarfish dan bencana alam seperti gempa bumi. Namun, penampakan oarfish tetap menjadi fenomena menarik yang perlu dikaji lebih lanjut.
