IHSG Melonjak Tajam 10 Juni 2025, BUMI Terkoreksi? Cek!

IHSG Melonjak Tajam 10 Juni 2025, BUMI Terkoreksi? Cek!
IHSG Melonjak Tajam 10 Juni 2025, BUMI Terkoreksi? Cek!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja positif yang signifikan pada perdagangan Selasa, 10 Juni 2025. IHSG ditutup melonjak 1,65 persen, mencapai posisi 7.230,74. Kenaikan ini didorong oleh penguatan mayoritas sektor saham.

Penguatan IHSG hari ini juga diikuti oleh indeks LQ45 yang bertambah 1,38 persen ke posisi 812,80. Sebagian besar indeks saham acuan menunjukkan tren positif.

Bacaan Lainnya

IHSG Melambung Pasca Libur Panjang

Pada perdagangan Selasa, IHSG berada di level tertinggi 7.230,74 dan terendah 7.133,37. Sebanyak 352 saham menguat, berkontribusi pada peningkatan IHSG.

Sebaliknya, 261 saham melemah dan 195 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 1.521.560 kali dengan volume 29,1 miliar saham. Nilai transaksi harian mencapai Rp 17,9 triliun.

Penguatan signifikan IHSG pasca libur panjang ini didorong oleh mayoritas sektor saham yang menghijau. Hanya sektor kesehatan (-0,98 persen) dan properti (-0,11 persen) yang mengalami pelemahan.

Performa Sektor Saham

Sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan IHSG dengan kenaikan 3,54 persen, diikuti sektor transportasi (3,53 persen).

Sektor energi juga mencatatkan kenaikan 2,18 persen, sementara sektor keuangan naik 1,31 persen. Sektor infrastruktur bertambah 1,42 persen, sektor basic menguat 0,51 persen, dan sektor industri menanjak 0,24 persen.

Sektor consumer nonsiklikal dan consumer siklikal juga menunjukkan penguatan masing-masing sebesar 0,32 persen dan 0,29 persen.

Analisis Sentimen Pasar dan Pergerakan Saham

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyebutkan bahwa tingginya cadangan devisa meningkatkan kepercayaan investor dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 mencapai USD 152,5 miliar, cukup untuk membiayai 6,4 bulan impor.

BI menekankan cadangan devisa tersebut mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Sementara itu, pembicaraan perdagangan AS-China di London turut menjadi perhatian pelaku pasar.

Pertemuan tersebut melibatkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng. Hasilnya diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi kedua negara dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi global.

Pergerakan Saham Tertentu

Saham ADRO turun 0,47 persen ke Rp 2.110 per saham, sementara saham BUMI susut 0,81 persen ke Rp 122 per saham. Saham CPIN juga melemah 0,62 persen ke Rp 4.830 per saham.

Berikut adalah data pergerakan saham ADRO, BUMI dan CPIN secara lebih detail.

Top Gainers dan Losers

Beberapa saham yang masuk kategori top gainers antara lain MPXL (34,75%), BAIK (32,63%), PNSE (24,49%), JECC (23,50%), dan TOBA (22,94%).

Di sisi lain, saham-saham yang masuk kategori top losers meliputi KRYA (-14,29%), TAXI (-12,50%), IKAI (-11,11%), IPAC (-10%), dan KREN (-10%).

Saham Teraktif

Saham ANTM menjadi saham teraktif berdasarkan nilai transaksi (Rp 1,4 triliun), diikuti BRPT (Rp 1 triliun), BRMS (Rp 836,9 miliar), BMRI (Rp 743,3 miliar), dan BBRI (Rp 620,2 miliar).

Berdasarkan frekuensi perdagangan, saham ANTM tercatat 70.599 kali, disusul BRPT (65.767 kali), BRMS (52.507 kali), GOTO (49.989 kali), dan MBMA (44.035 kali).

Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi

Perdagangan di bursa saham Asia Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam pada Selasa, 10 Juni 2025. Investor masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari pembicaraan perdagangan AS-China.

Pejabat dari kedua negara telah melakukan pembicaraan di London pada Senin. Christian Floro, Market Strategist Principal Asset Management, memprediksi ketidakpastian pasar akan berlanjut.

Ia menyarankan investor untuk bersiap menghadapi volatilitas dan melihat peluang di sektor berorientasi domestik seperti utilitas, properti, dan keuangan. Peluang juga terlihat di perusahaan perangkat lunak dan internet.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,32 persen, sementara Topix stagnan. Kospi Korea Selatan naik 0,56 persen, dan Kosdaq menguat 0,91 persen.

CSI 300 China melemah 0,51 persen, Hang Seng Hong Kong stagnan. Nifty 50 India naik 0,15 persen, BSE Sensex stagnan, dan ASX 200 Australia naik 0,84 persen.

Secara keseluruhan, pergerakan IHSG pada Selasa, 10 Juni 2025, menunjukkan sentimen positif yang dipengaruhi oleh berbagai faktor domestik dan global. Meskipun beberapa saham mengalami penurunan, kinerja IHSG yang positif menunjukkan kepercayaan investor yang cukup tinggi. Penting bagi investor untuk selalu memantau perkembangan pasar dan melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *