Komisaris PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Yusuke Niwa, resmi mengundurkan diri pada 9 Juni 2025. Pengumuman ini disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pihak Vale Indonesia menyatakan bahwa pengunduran diri tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap operasional, hukum, keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan. Proses persetujuan pengunduran diri akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.
Pengunduran Diri Komisaris Vale Indonesia
Surat pengunduran diri Yusuke Niwa diterima PT Vale Indonesia pada tanggal 9 Juni 2025.
Proses penggantian Komisaris akan dibahas dan disetujui dalam RUPS berikutnya.
Chief of CEO Office and Corporate Secretary PT Vale Indonesia Tbk, Wiwik Wahyuni, menyampaikan informasi ini melalui keterangan resmi.
Profil Yusuke Niwa, Eks Wakil Presiden Komisaris Vale Indonesia
Yusuke Niwa sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris INCO sejak Juni 2022.
Jabatan ini didapatkannya setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Vale Indonesia pada 21 Juni 2022.
Ia juga merupakan General Manager Penjualan Nikel & Bahan Baku di Sumitomo Metal Mining (SMM).
Yusuke Niwa memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di industri logam dan material non-ferrous SMM.
Keahliannya mencakup akuntansi, manajemen proyek, dan administrasi. Ia juga berpengalaman di tambang tembaga Sierra Gorda di Chili.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur di beberapa perusahaan afiliasi Vale, termasuk Taganito HPAL Nickel Corporation, Coral Bay Nickel Corporation, dan Nickel Asia Holdings, Inc.
Lulusan Ilmu Politik dan Ekonomi dari Waseda University, Tokyo, Jepang, ini meninggalkan jejak karier yang signifikan di industri pertambangan.
Kinerja Vale Indonesia dan Rencana Dividen
Terlepas dari pengunduran diri Komisaris, Vale Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang positif.
Perusahaan baru saja menandatangani kontrak jasa pertambangan dengan PT Pamapersada Nusantara pada 28 Mei 2025.
Kontrak ini meliputi jasa pengupasan lapisan tanah, penambangan dan pengangkutan bijih nikel di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Selain itu, Vale Indonesia juga telah mengumumkan rencana pembagian dividen tunai sebesar USD 34,66 juta atau USD 0,00329 per saham.
Keputusan ini disetujui dalam RUPST pada 16 Mei 2025, berdasarkan laba bersih USD 57,76 juta di tahun buku 2024.
Berikut jadwal pembagian dividen tersebut:
- Cum dividen di pasar reguler & negosiasi: 26 Mei 2025
- Ex dividen di pasar reguler & negosiasi: 27 Mei 2025
- Cum dividen di pasar tunai: 28 Mei 2025
- Ex dividen di pasar tunai: 2 Juni 2025
- Tanggal penetapan daftar pemegang saham: 28 Mei 2025
- Tanggal pembayaran dividen: 16 Juni 2025
Pembagian dividen ini mencerminkan komitmen Vale Indonesia untuk memberikan keuntungan bagi para pemegang sahamnya.
Meskipun terdapat tantangan di sektor komoditas global, Vale Indonesia tetap konsisten dalam menjalankan strategi bisnisnya dan memberikan imbal hasil kepada investor.
Ke depan, akan menarik untuk melihat bagaimana Vale Indonesia melanjutkan operasinya setelah pengunduran diri Yusuke Niwa dan siapa yang akan menggantikannya. Perkembangan ini patut untuk terus dipantau, mengingat posisi penting Vale Indonesia di industri pertambangan nikel Indonesia.