Bantuan Rp1 Juta untuk Ojol? Prabowo & Menaker Jelaskan Rinciannya!

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengumumkan bahwa kurir dan pengemudi ojek online (ojol) berpotensi menerima bonus hari raya (BHR) hingga Rp 1 juta.

Pernyataan tersebut langsung direspons oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli.

Bacaan Lainnya

Penjelasan Menaker Terkait Bonus Hari Raya Kurir dan Ojol

Menaker Yassierli menjelaskan bahwa besaran BHR telah diatur dalam Surat Edaran yang diterbitkan pada 11 Maret 2025.

Surat edaran tersebut menetapkan bahwa kurir dan ojol yang berkinerja baik akan mendapatkan BHR hingga 20% dari rata-rata pendapatan mereka selama 12 bulan terakhir.

Menaker Yassierli menekankan bahwa data penghasilan masing-masing kurir dan ojol tercatat dalam aplikasi mereka.

Dengan demikian, besaran BHR yang diterima setiap individu dapat bervariasi dan dapat dilihat langsung di aplikasi masing-masing.

Ia juga menanggapi pertanyaan terkait sanksi bagi aplikator yang tidak membayarkan BHR.

Menaker Yassierli hanya mengingatkan bahwa telah ada komitmen awal dari para aplikator dan Presiden Prabowo Subianto juga telah mengimbau pembayaran BHR.

Imbauan Presiden Prabowo dan Respon Positif dari Aplikator

Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna menyampaikan telah mendengar informasi bahwa beberapa aplikator berani memberikan BHR hingga Rp 1 juta kepada mitra pengemudi ojol.

Meskipun angka tersebut sudah cukup besar, Presiden Prabowo tetap mengimbau agar para pengusaha swasta dapat menambah dan memperbesar jumlah BHR yang diberikan.

Imbauan tersebut bersifat himbauan dan bukan paksaan, menekankan pada semangat berbagi dan apresiasi kepada para pekerja sektor tersebut.

Program BHR untuk kurir dan ojol diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para pekerja di sektor ini.

Penerapan BHR ini diharapkan mampu meningkatkan daya beli dan memberikan semangat bagi para pekerja yang telah berkontribusi besar dalam perekonomian digital Indonesia.

Kejelasan regulasi dan komitmen dari pihak aplikator menjadi kunci keberhasilan program BHR ini, memastikan transparansi dan keadilan bagi seluruh mitra pengemudi.

Semoga ke depannya, program BHR dapat terus ditingkatkan dan menjadi contoh positif bagi sektor ekonomi digital lainnya dalam memberikan apresiasi kepada para pekerjanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *