Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk gangguan penglihatan serius seperti katarak diabetik. Katarak diabetik merupakan perubahan kekeruhan pada lensa mata yang dapat mengaburkan penglihatan. Penting untuk memahami gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan katarak diabetik untuk menjaga kesehatan mata.
Tanda dan Gejala Katarak Diabetik
Katarak diabetik berkembang perlahan, sehingga gejalanya seringkali tidak disadari pada tahap awal. Gejala awal mungkin tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi seiring waktu akan semakin memburuk dan berdampak signifikan pada kualitas penglihatan.
Berikut beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai:
- Penglihatan buram atau berkabut, seperti melihat melalui kaca yang kotor.
- Pandangan kabur, kesulitan melihat detail, terutama pada malam hari.
- Munculnya titik-titik kabut atau bercak di sekitar cahaya.
- Sensitivitas yang meningkat terhadap cahaya terang (fotofobia).
- Melihat lingkaran cahaya atau halo di sekitar lampu.
- Perubahan warna penglihatan, misalnya menjadi kekuningan.
- Ganda penglihatan (diplopia), meskipun ini jarang terjadi pada katarak diabetik.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Penundaan pengobatan dapat menyebabkan penurunan penglihatan yang permanen.
Penyebab Katarak Diabetik
Hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) merupakan faktor utama penyebab katarak diabetik. Gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah di mata, termasuk pembuluh darah yang menyuplai lensa mata.
Penumpukan gula dalam *aqueous humor* (cairan di antara kornea dan lensa) menyebabkan lensa mata membengkak dan menjadi keruh. Proses ini menyebabkan protein dalam lensa menggumpal dan membentuk selaput buram, menghalangi jalannya cahaya ke retina.
Selain itu, gula darah tinggi juga merangsang enzim di sekitar lensa untuk mengubah glukosa menjadi sorbitol. Penumpukan sorbitol menyebabkan dehidrasi lensa dan meningkatkan kekeruhannya, mempercepat perkembangan katarak.
Studi dari *World Journal of Diabetes* menunjukkan korelasi kuat antara kadar gula darah yang tidak terkontrol dan peningkatan risiko katarak diabetik. Pengendalian gula darah yang baik merupakan kunci pencegahan.
Pengobatan Katarak Diabetik
Operasi katarak adalah pengobatan utama untuk katarak diabetik yang telah menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan. Namun, tidak semua kasus memerlukan operasi. Jika katarak masih ringan dan tidak mengganggu aktivitas, dokter mungkin menyarankan pemantauan dan pengendalian gula darah.
Pada operasi katarak, dokter akan mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular (IOL). IOL adalah lensa buatan yang ditanamkan di dalam mata untuk memperbaiki penglihatan. Prosedur ini umumnya aman dan efektif.
Setelah operasi, penglihatan mungkin tidak langsung membaik secara sempurna, perbaikan terjadi secara bertahap. Meskipun operasi berhasil, beberapa pasien mungkin mengalami kekeruhan kembali pada kapsul lensa (posterior capsular opacification/PCO) beberapa tahun kemudian. PCO dapat diatasi dengan prosedur *capsulotomy* menggunakan laser.
Retinopati diabetik, komplikasi diabetes lainnya yang menyerang retina, dapat mempengaruhi hasil operasi katarak. Oleh karena itu, penting untuk mengelola retinopati diabetik secara bersamaan.
Efek yang Dirasakan Diabetesi Setelah Operasi
Pasien diabetes perlu memahami bahwa pemulihan penglihatan setelah operasi katarak membutuhkan waktu. Meskipun umumnya efektif, kemungkinan penglihatan buram kembali setelah beberapa tahun ada. Hal ini disebabkan karena pembentukan selaput berkabut pada kapsul mata yang menyokong lensa intraokular.
Penting untuk mengikuti anjuran dokter pasca operasi dan melakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk mendeteksi kemungkinan komplikasi.
Cara Mencegah Katarak Diabetik
Pencegahan katarak diabetik berfokus pada pengendalian gula darah yang ketat. Hal ini dapat dicapai melalui kombinasi pola makan sehat, olahraga teratur, dan pengobatan yang tepat sesuai anjuran dokter.
Berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan:
- Ikuti diet sehat untuk penderita diabetes, batasi konsumsi gula dan karbohidrat sederhana.
- Konsumsi makanan kaya nutrisi, termasuk serat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
- Lakukan aktivitas fisik secara teratur, minimal 30 menit sebagian besar hari dalam seminggu. Pilih aktivitas yang sesuai dengan kondisi fisik Anda.
- Ikuti pengobatan diabetes sesuai arahan dokter, termasuk obat-obatan dan insulin jika diperlukan.
- Pantau kadar gula darah secara rutin dan catat hasilnya untuk memantau efektivitas pengobatan.
- Lakukan pemeriksaan mata secara teratur, minimal sekali setahun, untuk mendeteksi dini tanda-tanda katarak dan komplikasi mata lainnya.
- Lindungi mata dari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan kacamata hitam yang memiliki perlindungan UV.
Dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengelola diabetes dengan baik, Anda dapat mengurangi risiko mengembangkan katarak diabetik dan menjaga kesehatan mata Anda.
Kesimpulan
Katarak diabetik merupakan komplikasi serius dari diabetes yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Gejala awal mungkin tidak disadari, tetapi seiring perkembangannya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pengendalian gula darah yang ketat melalui pola makan seimbang, olahraga teratur, dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk pencegahannya. Operasi katarak merupakan pilihan pengobatan efektif, tetapi pencegahan tetap menjadi langkah terbaik.