Anak Kapolsek bongkar skandal: Ayah diperintah hentikan judi sabung ayam?

AKP Anumerta Lusiyanto, seorang Kapolsek Negara Batin, tewas ditembak saat memimpin penggerebekan arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Putrinya, Salsabila, mengungkap kronologi peristiwa yang merenggut nyawa sang ayah.

Kronologi Penembakan AKP Lusiyanto

Salsabila menjelaskan, ayahnya mendapat perintah dari Polres Way Kanan untuk membubarkan kegiatan sabung ayam tersebut. Ia berangkat bersama beberapa anggota Polsek Negara Batin menggunakan mobil pribadi.

Bacaan Lainnya

Setibanya di lokasi, AKP Lusiyanto langsung turun dari mobil dan memimpin penggerebekan. Sayangnya, ia langsung ditembak di dada kanan dan meninggal dunia.

Bripka Petrus, anggota Polsek yang turut serta, berusaha menghentikan aksi penembakan. Namun, ia pun menjadi korban penembakan.

Peluru yang mengenai dada kanan AKP Lusiyanto ditemukan di rongga dada kirinya. Hal ini menunjukkan betapa brutalnya penyerangan yang terjadi.

Tuduhan dan Tuntutan Keadilan

Salsabila membantah keras tuduhan bahwa ayahnya menerima setoran uang dari kegiatan sabung ayam. Ia menegaskan ayahnya adalah korban dan menginginkan keadilan.

Salsabila mengaku telah lama tak bertemu ayahnya karena kesibukan bertugas di daerah terpencil. Pertemuan terakhirnya justru di ruang autopsi, saat sang ayah telah tiada.

Ia sangat terpukul dan merasa sangat kehilangan ayahnya. Kehilangan ini diperparah dengan fitnah yang masih ditujukan kepada almarhum ayahnya.

Salsabila berharap agar pelaku penembakan dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Keadilan bagi almarhum ayahnya adalah tuntutan utama bagi keluarga.

Selain AKP Lusiyanto, Bripka Petrus dan Bripda Ghalib juga menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Ketiga polisi tersebut ditembak di bagian kepala hingga tewas.

Peristiwa ini terjadi pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 16.50 WIB di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung. Pelaku penembakan, yang diduga oknum TNI, kini telah ditangkap dan ditahan di Denpom Lampung.

Kasus ini menyoroti bahaya yang dihadapi aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas, terutama dalam memberantas kejahatan terorganisir seperti perjudian. Semoga kasus ini mendapatkan penanganan yang tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *