Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi secara persisten. Penyakit ini terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup, tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif, atau keduanya. Penting untuk memahami gejala diabetes agar dapat mendeteksi dan mengelola penyakit ini sedini mungkin.
Kadar gula darah puasa di atas 126 mg/dL menunjukkan indikasi diabetes. Namun, gejala diabetes seringkali muncul sebelum kadar gula darah mencapai angka tersebut. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap tanda-tanda awal yang mungkin muncul.
Beberapa gejala umum diabetes meliputi peningkatan rasa lapar yang berlebihan, meskipun sudah makan dalam jumlah banyak. Hal ini dikarenakan sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa dengan baik sehingga tubuh terus merasa kekurangan energi. Kondisi ini memaksa tubuh untuk meminta lebih banyak asupan makanan.
Kelelahan yang ekstrem juga merupakan gejala umum. Meskipun telah beristirahat cukup, penderita diabetes sering merasa letih dan lesu. Kurangnya energi seluler akibat gangguan metabolisme glukosa menjadi penyebab utama kelelahan ini.
Sering buang air kecil, terutama di malam hari, merupakan gejala lain yang perlu diwaspadai. Ginjal berusaha membuang kelebihan gula darah melalui urine, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil. Ini juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Gejala Diabetes Lainnya: Waspadai Tanda-Tanda Ini
Selain gejala umum di atas, ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul pada penderita diabetes. Gejala ini terkadang kurang dikenali sehingga seringkali terabaikan. Berikut beberapa di antaranya:
-
Penglihatan kabur:
Meningkatnya kadar gula darah dapat mempengaruhi lensa mata, menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau buram. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan membaik setelah kadar gula darah terkontrol.
-
Luka yang sulit sembuh:
Tingginya kadar gula darah dapat mengganggu proses penyembuhan luka. Luka kecil pun dapat menjadi infeksi yang serius jika tidak ditangani dengan baik.
-
Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki:
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati perifer, dan merupakan komplikasi diabetes yang cukup umum. Kerusakan saraf akibat tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan sensasi kesemutan, terbakar, atau mati rasa.
-
Penurunan berat badan yang tidak disengaja:
Walaupun pada sebagian penderita diabetes mengalami peningkatan berat badan, tetapi ada juga yang mengalami penurunan berat badan secara drastis, meskipun nafsu makan tetap baik. Hal ini disebabkan karena tubuh membakar lemak dan otot sebagai sumber energi karena kekurangan glukosa yang diserap sel.
-
Infeksi kulit berulang:
Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi kulit karena sistem imun yang terganggu. Infeksi kulit yang berulang atau sulit sembuh perlu diwaspadai.
-
Mulut kering:
Dehidrasi akibat sering buang air kecil dapat menyebabkan mulut terasa kering.
-
Gatal-gatal pada kulit:
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal.
Pentingnya Deteksi Dini Diabetes
Diabetes jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius jangka panjang, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kerusakan saraf, dan kebutaan. Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi tersebut.
Jika Anda mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah. Pengobatan dan pengelolaan diabetes yang tepat dapat membantu Anda untuk hidup sehat dan produktif.
Perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal, juga sangat penting dalam mencegah dan mengelola diabetes. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat.





