Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Gejalanya seringkali tidak disadari hingga stadium lanjut, meningkatkan risiko komplikasi serius. Penting untuk mengenali tanda-tanda diabetes yang semakin parah agar dapat segera ditangani.
Tanda-Tanda Diabetes yang Semakin Parah
Diabetes jangka panjang dengan kadar gula darah tinggi menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kerusakan pembuluh darah, gangguan penglihatan, dan penyakit jantung. Pengendalian yang baik sangat penting untuk mencegah komplikasi ini. Berikut beberapa tanda diabetes yang memburuk:
Sering Buang Air Kecil, Terutama di Malam Hari
Sering buang air kecil (poliuria) adalah gejala umum diabetes. Ginjal bekerja keras menyaring kelebihan glukosa, yang kemudian dibuang melalui urine. Pada diabetes parah, frekuensi ini meningkat, terutama di malam hari, mengganggu istirahat tidur.
Rasa Haus Berlebihan (Polidipsia)
Rasa haus ekstrem, bahkan setelah minum banyak air, merupakan tanda lain. Ginjal membuang glukosa melalui urine, mengurangi cairan tubuh dan menyebabkan dehidrasi. Mulut kering sering menyertai rasa haus ini.
Penurunan Berat Badan Drastis
Penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas dapat mengindikasikan diabetes yang memburuk. Mayo Clinic menjelaskan bahwa kehilangan gula melalui urine juga berarti kehilangan kalori, yang menyebabkan penurunan berat badan. Ini lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1, tetapi juga bisa terjadi pada tipe 2.
Penglihatan Buram
Gula darah tinggi menarik cairan dari lensa mata, mengganggu kemampuan fokus. Jika dibiarkan, diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah di mata, berujung pada penurunan bahkan kehilangan penglihatan. Katarak dan glaukoma juga dapat terjadi.
Kelelahan Ekstrem (Fatigue)
Kelelahan ekstrem, meskipun sudah cukup istirahat, dapat menjadi pertanda diabetes yang parah. Diabetes UK menyebutkan bahwa kadar gula darah yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan kelelahan. Insulin yang tidak efektif juga menghambat konversi glukosa menjadi energi, memicu kelelahan.
Luka yang Sulit Sembuh
Gula darah tinggi merusak pembuluh darah kecil (mikroangiopati), mengganggu aliran darah dan oksigen ke jaringan yang terluka. Ini memperlambat penyembuhan luka, bahkan luka kecil bisa menjadi infeksi yang serius dan sulit sembuh.
Bercak Gelap di Kulit (Acanthosis Nigricans)
Bercak gelap, tebal, dan kering, terutama di lipatan kulit (leher, ketiak, selangkangan), disebut acanthosis nigricans. Resistensi insulin diduga menjadi penyebabnya, di mana insulin berlebih merangsang pertumbuhan sel kulit.
Mati Rasa atau Kesemutan (Neuropati Diabetik)
Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki (neuropati diabetik) disebabkan oleh kerusakan saraf akibat gula darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang. Kerusakan pembuluh darah kecil menghalangi pasokan oksigen dan nutrisi ke saraf.
Infeksi yang Berulang
Diabetes melemahkan sistem imun, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Infeksi berulang yang sulit sembuh, seperti flu, pneumonia, atau infeksi saluran pernapasan, merupakan tanda peringatan.
Masalah Gigi dan Mulut (Periodontitis)
Peradangan dan infeksi gusi (periodontitis) juga terkait dengan diabetes parah. Gula darah tinggi menurunkan imun dan memicu pertumbuhan bakteri di mulut, memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi kronis.
Mengatasi Diabetes yang Semakin Parah
Diabetes parah memerlukan perawatan medis profesional. Konsultasikan dengan dokter segera jika mengalami gejala-gejala di atas. Perubahan gaya hidup sehat juga penting:
Gejala diabetes bervariasi antar individu. Pemantauan gula darah teratur dan konsultasi dengan dokter sangat penting untuk manajemen diabetes yang efektif dan pencegahan komplikasi.
Kesimpulannya, deteksi dini dan manajemen yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi diabetes yang serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Anda.