Tragedi kembali menyelimuti keluarga Uribe Turbay di Kolombia. Miguel Uribe, calon presiden (capres) Kolombia, ditembak tiga kali, dua di antaranya mengenai kepala, pada Sabtu, 7 Juni 2025. Ironisnya, ia adalah putra dari jurnalis terkenal Diana Turbay, yang mengalami nasib tragis di tangan gembong narkoba Pablo Escobar.
Kisah hidup Diana Turbay, yang merupakan putri mantan Presiden Kolombia Julio Cesar Turbay, mengingatkan kita pada kekejaman konflik dan kekerasan yang pernah melanda negara tersebut. Ia dikenal sebagai jurnalis pemberani dengan komitmen pada kebenaran, bahkan di tengah ancaman yang mengintai.
Tragedi Diana Turbay: Korban Kekejaman Pablo Escobar
Diana Turbay, pendiri majalah berita Hoy x Hoy, terkenal karena prinsipnya untuk tidak membesar-besarkan kekerasan, sebuah sikap yang jarang ditemui di Kolombia saat itu. Komitmennya pada jurnalisme yang bertanggung jawab membuatnya menjadi sosok yang dihormati.
Namun, pada 30 Agustus 1990, Diana Turbay diculik bersama lima jurnalis lainnya dan juru kamera Richard Beccara. Mereka ditipu untuk melakukan wawancara dengan anggota geng yang terkait dengan Pablo Escobar. Penculikan ini merupakan upaya Escobar untuk menekan Presiden Cesar Gaviria agar membatalkan perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat.
Upaya penyelamatan yang dilakukan oleh pasukan keamanan pemerintah sayangnya gagal. Diana Turbay tewas ditembak pada 25 Januari 1991 selama operasi tersebut. Kematian tragisnya menjadi simbol kekejaman konflik bersenjata di Kolombia dan menjadi peringatan akan risiko yang dihadapi jurnalis dalam menjalankan tugasnya.
Penembakan Capres Miguel Uribe: Serangan Brutal di Tengah Kampanye
Insiden penembakan terhadap Miguel Uribe terjadi saat ia sedang berpidato di hadapan pendukungnya di Distrik Fontibon, Bogota. Senator berusia 39 tahun itu mengalami luka serius akibat tiga tembakan.
Kejadian ini mengguncang dunia politik Kolombia. Uribe, yang telah menyatakan niatnya untuk maju sebagai capres pada pemilu 2026, langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Pihak berwenang berhasil menangkap tersangka penyerang, seorang anak di bawah umur yang diperkirakan berusia 15 tahun. Motivasi di balik serangan tersebut masih dalam penyelidikan.
Kondisi Miguel Uribe dan Dampak Penembakan
Setelah menjalani operasi yang panjang dan kompleks pada Minggu, 8 Juni 2025, kondisi Miguel Uribe dilaporkan masih serius. Dokter menyebut ia melewati “jam-jam kritis” pasca operasi. Ia mengalami luka tembak di kepala dan bagian tubuh lainnya.
Walikota Bogota mengkonfirmasi bahwa Uribe telah menjalani operasi awal yang berhasil. Klinik Santa Fe di Bogota, tempat Uribe dirawat, menyatakan bahwa Uribe menjalani prosedur bedah saraf dan prosedur vaskular perifer.
Penembakan ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan politik di Kolombia menjelang pemilihan presiden 2026. Kejadian ini juga kembali menyoroti kekerasan yang masih menjadi masalah serius di negara tersebut.
Semoga Miguel Uribe dapat segera pulih dan peristiwa ini dapat mendorong upaya lebih serius untuk menciptakan iklim politik yang aman dan damai di Kolombia.
Kisah Miguel Uribe dan ibunya, Diana Turbay, merupakan pengingat akan korban kekerasan dan pentingnya perjuangan untuk perdamaian dan keadilan di Kolombia.