Kecelakaan bus maut terjadi di Malaysia pada Senin dini hari, 9 Juni 2026. Peristiwa nahas ini menewaskan 15 orang setelah bus yang membawa mahasiswa Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) bertabrakan dengan sebuah MPV Perodua Alza. Kecelakaan ini menyita perhatian publik dan memicu penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebabnya. Informasi awal menyebutkan total 48 orang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran, terutama mengenai kemungkinan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Namun, Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, telah mengeluarkan pernyataan resmi. Pernyataan tersebut memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan ini.
Korban Kecelakaan Bus Mahasiswa di Malaysia
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 01.10 dini hari waktu setempat di Jalan Raya Timur-Barat, Perak. Bus yang membawa mahasiswa UPSI bertabrakan dengan sebuah MPV. Sebanyak 13 korban meninggal di tempat kejadian, sementara dua korban lainnya meninggal dunia di rumah sakit.
Sejumlah korban lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Gerik untuk mendapatkan perawatan medis. KBRI Kuala Lumpur telah melakukan penelusuran dan memastikan bus tersebut merupakan kendaraan sewaan yang biasa digunakan mahasiswa untuk pulang kampung dan kembali ke kampus. Program tersebut tidak melibatkan mahasiswa internasional.
Pernyataan Resmi KBRI Kuala Lumpur dan Kemlu RI
KBRI Kuala Lumpur telah bekerja sama dengan pihak berwenang Malaysia untuk memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban. Penyelidikan dilakukan untuk memastikan tidak ada WNI yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Kemlu RI memastikan bahwa bus yang terlibat kecelakaan digunakan untuk program pulang kampung mahasiswa lokal, bukan mahasiswa internasional. Hal ini menegaskan kembali tidak adanya WNI di antara para korban.
Belasungkawa dan Bantuan dari Pemerintah Malaysia
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Pemerintah Malaysia berkomitmen untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada keluarga korban.
Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia diinstruksikan untuk mengoordinasikan bantuan tersebut, termasuk bantuan medis dan dukungan psikologis bagi para korban yang selamat dan keluarga korban. Informasi lebih lanjut mengenai bantuan yang diberikan masih terus dihimpun.
Kondisi Korban dan Penumpang MPV
Kondisi para korban luka-luka masih terus dipantau. Beberapa korban mengalami luka serius dan memerlukan perawatan intensif.
Informasi mengenai penumpang MPV yang terlibat dalam kecelakaan masih belum jelas. Pihak berwenang Malaysia masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap detail lebih lanjut mengenai insiden ini.
Para mahasiswa yang berada di dalam bus berasal dari Besut dan Setiu, Terengganu. Salah seorang mahasiswa yang selamat, Alia, memberikan keterangan mengenai asal usul penumpang dalam bus yang terlibat kecelakaan.
Kecelakaan bus di Malaysia ini menyoroti pentingnya keselamatan transportasi dan kepedulian terhadap mahasiswa. Ketiadaan WNI di antara korban merupakan kabar baik, namun tetap menjadi pengingat akan pentingnya keamanan perjalanan, khususnya bagi pelajar yang menggunakan transportasi umum. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi duka ini.