Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyampaikan pesan inspiratif dalam khutbah Idul Adha 1446 Hijriah. Ia menekankan pentingnya pengorbanan dan membangun warisan kebaikan, khususnya bagi para politisi yang hadir. Pesan ini disampaikan di Jakarta pada Jumat lalu, mengandung makna mendalam bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengorbanan Nabi Ibrahim: Inspirasi Kepemimpinan yang Abadi
Sarmuji mengaitkan kisah Nabi Ibrahim dengan tantangan kepemimpinan modern. Ia memaparkan ujian yang dihadapi Nabi Ibrahim sebagai puncak pengorbanan demi kebaikan yang lebih besar.
Nilai pengorbanan ini, menurut Sarmuji, harus menjadi teladan bagi semua, terutama para pemimpin. Mereka dituntut untuk selalu siap berkorban demi kepentingan rakyat dan kemajuan bangsa.
Membangun Warisan Kebaikan, Melampaui Masa Jabatan
Lebih lanjut, Sarmuji mengingatkan pentingnya membangun warisan kebaikan yang lestari. Semangat pengorbanan Nabi Ibrahim, katanya, harus diimplementasikan dalam tindakan nyata.
Para politisi, imbuhnya, tidak boleh hanya terlena dengan gemerlap kekuasaan dan pujian semata. Mereka perlu fokus membangun legacy yang positif dan dikenang baik setelah masa jabatan berakhir.
Menghindari Caci Maki Setelah Jabatan Berakhir
Sarmuji mengingatkan betapa pentingnya menjaga nama baik. Ia berharap para pemimpin tidak hanya mengejar popularitas sesaat, tetapi juga membangun reputasi yang terhormat.
Tujuannya agar setelah tak lagi menjabat, nama mereka tetap harum dan dikenang sebagai pemimpin yang berintegritas dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Nilai-Nilai Kebaikan sebagai Warisan Generasi Mendatang
Sarmuji mengajak semua pihak untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan. Hal ini penting sebagai bekal bagi generasi penerus bangsa.
Nilai-nilai tersebut, menurutnya, akan menjadi pondasi bagi pembangunan bangsa yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.
Partisipasi Politisi Terkemuka dalam Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Partai Golkar dan pejabat pemerintahan. Di antaranya adalah Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
Wakil Ketua MPR, Kahar Muzakir, dan Menteri PPKB/Kepala BKKBN, Wihaji, juga turut hadir dalam sholat Idul Adha tersebut. Kehadiran mereka semakin memperkuat pesan moral yang disampaikan Sarmuji.
Sebagai penutup, khutbah Sarmuji mengingatkan kita semua akan pentingnya kepemimpinan yang berintegritas dan berorientasi pada kebaikan. Bukan sekadar mengejar kekuasaan dan popularitas, melainkan meninggalkan warisan positif bagi generasi mendatang. Kisah Nabi Ibrahim menjadi teladan yang relevan hingga saat ini, mengajarkan kita tentang arti pengorbanan sejati demi kebaikan yang lebih luas. Harapannya, pesan ini dapat menginspirasi para pemimpin dan masyarakat untuk selalu berbuat baik dan membangun Indonesia yang lebih baik.