Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, baru-baru ini memaparkan strategi kunci bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan penjualan melalui media sosial. Strategi ini mencakup aspek pemasaran, penentuan target pasar, dan pemilihan metode promosi yang tepat. Sukses berjualan di ranah digital membutuhkan perencanaan yang matang dan pemahaman mendalam tentang platform yang digunakan.
Salah satu langkah awal yang disarankan adalah menguasai pasar di aplikasi pesan instan WhatsApp. Hal ini menjadi pondasi sebelum UMKM berekspansi ke platform media sosial lain.
Membangun Kekuatan di WhatsApp
Menurut Huda, WhatsApp menjadi kunci awal keberhasilan UMKM di dunia digital. Penguasaan platform ini penting sebelum beralih ke media sosial lain seperti Instagram, Facebook, atau TikTok.
Ia menekankan pentingnya membangun basis pelanggan yang kuat di WhatsApp terlebih dahulu. Hal ini akan menjadi pondasi yang solid untuk perkembangan bisnis ke depannya.
Ekspansi ke Media Sosial Lainnya dan Pentingnya Keterampilan Pemasaran
Setelah menguasai WhatsApp, UMKM bisa mulai merambah platform media sosial lain. Namun, keberhasilan di media sosial membutuhkan pemahaman strategi pemasaran yang baik.
Pemerintah memiliki peran penting dalam memfasilitasi pelatihan pemasaran digital bagi UMKM. Hal ini akan membantu UMKM memahami karakteristik masing-masing platform dan memilih strategi yang tepat.
UMKM perlu memahami perbedaan karakteristik setiap platform. Instagram mungkin cocok untuk visual, sementara TikTok lebih fokus pada video pendek yang menarik.
Memahami Karakteristik Setiap Platform
Setiap platform media sosial memiliki karakteristik unik yang perlu dipahami oleh UMKM. Pilihan platform yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran.
Misalnya, Instagram cocok untuk bisnis yang berfokus pada visual, sementara TikTok lebih efektif untuk konten video pendek dan kreatif. Facebook dapat digunakan untuk membangun komunitas dan interaksi dengan pelanggan.
Tantangan Migrasi ke E-commerce dan Peranan Pemerintah
Meskipun platform e-commerce menawarkan potensi besar, masih banyak UMKM yang lebih memilih media sosial, terutama WhatsApp. Hal ini disebabkan beberapa faktor, termasuk keterbatasan infrastruktur dan pemahaman tentang platform e-commerce.
Pemerintah perlu berperan aktif dalam membantu UMKM bermigrasi ke e-commerce. Dukungan ini mencakup pelatihan, penyediaan infrastruktur, dan kemudahan akses.
Keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah-daerah terpencil, menjadi hambatan utama. Pemerintah perlu berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi hal ini.
Dukungan pemerintah tidak hanya berupa pelatihan, tetapi juga bantuan dalam hal infrastruktur dan aksesibilitas. Kolaborasi dengan pemerintah daerah sangat krusial untuk optimalisasi digitalisasi UMKM.
WhatsApp sebagai Primadona UMKM
Data menunjukkan bahwa sekitar 90 persen UMKM yang berjualan online masih mengandalkan WhatsApp. Hal ini menunjukkan kemudahan dan familiaritas UMKM dengan platform tersebut.
Hanya sekitar 26 persen UMKM yang memanfaatkan platform e-commerce. Kemudahan penggunaan dan jangkauan WhatsApp menjadi faktor utama pilihan mereka.
Kesimpulannya, keberhasilan UMKM di era digital memerlukan strategi yang komprehensif. Menguasai WhatsApp sebagai langkah awal, lalu berekspansi ke media sosial lain dengan bekal pengetahuan pemasaran yang memadai, serta dukungan pemerintah dalam mengatasi hambatan infrastruktur dan migrasi ke e-commerce, merupakan kunci keberhasilan. Peran pemerintah dalam memfasilitasi pelatihan dan pengembangan kapasitas UMKM sangat krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang terarah, UMKM dapat memanfaatkan potensi digital untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan.


