Alcatraz: Dari Penjara Neraka Menjadi Destinasi Wisata Dunia
Alcatraz, “The Rock,” dulunya merupakan mimpi buruk bagi para penjahat paling berbahaya di Amerika. Kini, pulau bersejarah ini menjelma menjadi destinasi wisata populer yang menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Dari Pulau Burung Hingga Benteng Pertahanan
Nama Alcatraz berasal dari kata Spanyol “Alcatraces,” yang berarti burung pelikan. Penjelajah Spanyol, Juan Manuel de Ayala, menamai pulau ini pada 1775.
Pada 1850, pemerintah AS menjadikan Alcatraz sebagai pangkalan militer. Posisinya yang strategis di Teluk San Francisco membuatnya vital dalam menjaga keamanan.
Benteng pertahanan dibangun pada awal 1850-an, dilengkapi ratusan mercusuar dan meriam. Alcatraz, bersama Fort Point dan Lime Point, membentuk pertahanan kokoh di pintu masuk Teluk San Francisco.
Transformasi Menjadi Penjara dan Kisah di Balik Jeruji
Fungsi pertahanan Alcatraz memudar, digantikan peran sebagai penjara militer pada akhir 1850-an. Pada 1934, Alcatraz resmi menjadi penjara federal dengan keamanan maksimum.
Penjara ini dirancang untuk menampung penjahat paling berbahaya dan pembangkang. Para penghuninya meliputi nama-nama besar seperti Al Capone dan George “Machine-Gun” Kelly.
Kehidupan di Alcatraz sangat disiplin. Para narapidana memiliki hak dasar berupa makanan, pakaian, tempat tinggal, dan perawatan medis.
Hak istimewa seperti bekerja atau menerima kunjungan harus diperoleh melalui perilaku baik. Bukan hanya gangster, tetapi juga para pelanggar aturan penjara lain yang dihukum di Alcatraz.
Robert Stroud, “Birdman of Alcatraz,” merupakan salah satu tahanan terkenal. Ironisnya, ia tidak pernah memelihara burung di Alcatraz, meskipun terkenal karena kecintaannya pada burung.
Selama masa operasionalnya (1934-1963), terdapat 14 upaya pelarian. Beberapa berhasil ditangkap, beberapa tewas, dan beberapa lainnya hilang dan diduga tenggelam.
Kisah pelarian Frank Morris dan bersaudara Anglin pada 1962 menjadi legenda hingga kini. Misteri keberhasilan atau kegagalan pelarian mereka masih menjadi perdebatan.
Mitos tentang hiu ganas yang menghalangi pelarian adalah tidak benar. Tantangan sebenarnya adalah suhu air yang dingin, arus kuat, dan kurangnya pengetahuan tentang pasang surut.
Alcatraz ditutup pada 21 Maret 1963, bukan karena pelarian, melainkan karena biaya operasional yang sangat tinggi. Biaya perawatan infrastruktur saja mencapai USD 3-5 juta per tahun.
Setelah penutupan, Alcatraz sempat diduduki oleh penduduk asli Amerika pada 1969. Mereka mengklaim pulau itu sebagai tanah leluhur mereka.
Pada 1972, Alcatraz menjadi bagian dari Golden Gate National Recreation Area dan dibuka untuk umum. Kini, Alcatraz menjadi destinasi wisata bersejarah yang populer.
Sejarah Alcatraz sebagai penjara yang terkenal kejam, dipadukan dengan keindahan alamnya, menciptakan daya tarik unik bagi pengunjung dari seluruh dunia. Transformasinya menjadi simbol pariwisata menunjukkan bagaimana sejarah dapat diinterpretasi dan dihargai secara berbeda dari waktu ke waktu.