Israel telah mengonfirmasi penarikan kapal aktivis pro-Palestina, Madleen, ke wilayahnya setelah pasukan Israel menaiki kapal tersebut pada Selasa, 8 Juni 2025. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam insiden ini. Kapal tersebut membawa 12 aktivis, termasuk beberapa tokoh publik yang disebut pemerintah Israel sebagai “selebriti.” Kejadian ini memicu perdebatan internasional mengenai hak asasi manusia dan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pemerintah Israel menyatakan kapal Madleen kini dalam perjalanan menuju pantai Israel. Para aktivis di kapal tersebut diharapkan akan dipulangkan ke negara asal mereka setelah proses pemeriksaan selesai. Meskipun belum dijelaskan secara rinci lokasi penahanan para aktivis, Kementerian Luar Negeri Israel memastikan proses pemulangan akan dilakukan setelah pemeriksaan selesai.
Penangkapan Kapal Madleen dan Tuduhan Provokasi Media
Kementerian Luar Negeri Israel menyebut bahwa jumlah bantuan kemanusiaan yang dibawa kapal Madleen sangat minim, kurang dari muatan satu truk penuh. Pemerintah Israel menganggap aksi tersebut sebagai “provokasi media” yang lebih bertujuan untuk mendapatkan perhatian publik daripada memberikan bantuan yang berarti kepada warga Gaza.
Israel menekankan bahwa terdapat jalur resmi untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Mereka menyindir upaya pengiriman bantuan melalui kapal sebagai tindakan yang kurang efektif dan lebih mengedepankan aspek publisitas melalui media sosial. Bantuan yang tidak terdistribusi melalui jalur resmi, akan disalurkan melalui jalur yang telah ditentukan oleh pemerintah Israel.
Respons Koalisi Armada Kebebasan dan Situasi Kemanusiaan di Gaza
Koalisi Armada Kebebasan, penyelenggara pelayaran kapal Madleen, menyatakan telah kehilangan kontak dengan kapal tersebut. Mereka menyebarkan beberapa video yang direkam sebelumnya melalui Telegram, di mana para aktivis terlihat meminta bantuan dari negara-negara asal mereka.
Israel mengklaim telah mengizinkan lebih dari 1.200 truk bantuan masuk ke Gaza dalam dua minggu terakhir. Selain itu, Yayasan Kemanusiaan Gaza telah mendistribusikan hampir 11 juta makanan kepada warga sipil di wilayah tersebut. Data ini menunjukkan upaya Israel dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Gaza, meskipun hal tersebut dipertanyakan oleh beberapa pihak.
Pernyataan Resmi dan Ketidakjelasan Informasi
Militer Israel hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi mengenai operasi penangkapan kapal Madleen. Pertanyaan media masih dirujuk kepada Kementerian Luar Negeri. Ketidakjelasan informasi mengenai lokasi penahanan para aktivis dan detail operasi penangkapan menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi pemerintah Israel dalam menangani insiden ini.
Kejadian ini kembali menyoroti kompleksitas situasi kemanusiaan di Gaza dan ketegangan antara Israel dan para pendukung Palestina. Perbedaan pendapat mengenai metode pengiriman bantuan dan tuduhan provokasi media menimbulkan pertanyaan akan bagaimana komunitas internasional dapat membantu warga Gaza secara efektif dan adil. Perlu transparansi lebih lanjut dari semua pihak yang terlibat untuk memastikan keselamatan para aktivis dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada yang membutuhkan.