Jelajahi 7 Pesona Palembang Tersembunyi: Sejarah, Kuliner & Wisata Menakjubkan

Palembang, ibu kota Sumatera Selatan, baru-baru ini menjadi sorotan nasional. Bukan karena hal negatif semata, melainkan juga karena kekayaan budayanya yang luar biasa.

Kontroversi Rendang 200 Kg dan Citra Palembang

Konten kreator Willie Salim menjadi pusat perhatian setelah aksinya memasak 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak (BKB). Aksi tersebut berakhir kontroversial karena rendang yang belum matang tersebut raib dalam waktu kurang dari semenit, direbut warga sekitar.

Bacaan Lainnya

Kejadian ini memicu reaksi beragam di media sosial. Banyak yang mengkritik warga Palembang, sementara warga Palembang sendiri merasa citra mereka dirusak dan melaporkan Willie ke kepolisian.

Insiden ini bertolak belakang dengan keindahan dan kekayaan budaya Palembang yang sebenarnya. BKB, tempat kejadian, merupakan situs bersejarah yang sarat akan makna.

Mengenal Lebih Dekat Palembang dan Benteng Kuto Besak

Palembang, berdasarkan Prasasti Kedudukan Bukit, merupakan kota tertua di Indonesia, pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya yang berpengaruh di Asia Tenggara. Sungai Musi, sungai terpanjang di Sumatera, menjadi urat nadi kota ini.

Benteng Kuto Besak, landmark Palembang, merupakan bagian dari istana Kesultanan Palembang Darussalam abad ke-18. Benteng ini dibangun selama sekitar 18 tahun, mulai tahun 1772 dan diresmikan pada 23 Februari 1790.

BKB memiliki tinggi sekitar 9,9 meter, panjang 288,75 meter x 183,75 meter, dan tebal dinding 1,99 meter. Benteng ini dibangun sebagai pertahanan kerajaan dan pusat pemerintahan.

Selain BKB, terdapat berbagai landmark lain yang menarik di Palembang. Jembatan Ampera, ikon kota yang menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir, juga sangat terkenal.

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I, peninggalan Kesultanan Palembang, merupakan salah satu bukti sejarah kota ini. Pulau Kemaro, dengan kelentengnya yang indah, dan Al-Qur’an Al-Akbar juga menjadi daya tarik wisata.

Palembang juga dikenal dengan kulinernya yang kaya, seperti pempek, tekwan, model, dan martabak HAR. Kota ini menawarkan berbagai pilihan wisata, mulai dari sejarah, sungai Musi, kuliner, hingga belanja.

Insiden rendang tersebut, meskipun kontroversial, tidak mengurangi pesona Palembang sebagai kota bersejarah dan kaya budaya. Kejadian ini justru menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga etika dan tata krama saat berinteraksi dengan masyarakat lokal, terutama di tempat-tempat bersejarah. Palembang tetap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pencinta sejarah, budaya, dan kuliner.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *