Band rock legendaris Green Day menjadi perbincangan hangat dunia maya setelah vokalisnya, Billie Joe Armstrong, mengubah lirik lagu “American Idiot” saat penampilan mereka. Perubahan lirik ini sebagai bentuk dukungan terhadap anak-anak Palestina.
Green Day Ubah Lirik “American Idiot” untuk Palestina
Di tengah penampilannya, Billie Joe Armstrong mengubah baris lirik “Runnin’ away from pain when you’ve been victimized” menjadi “Runnin’ away from pain, like the kids from Palestine / Tales from another broken home”.
Perubahan lirik ini sontak memicu reaksi positif dari netizen global di platform X (sebelumnya Twitter), membuat Green Day menjadi trending topic dengan lebih dari 117.000 tweet.
Dukungan Netizen dan Trending Topic
Banyak netizen yang memuji tindakan Green Day. Ungkapan dukungan dan apresiasi membanjiri berbagai platform media sosial.
Beberapa komentar netizen antara lain: “This is why I will 𝘢𝘭𝘸𝘢𝘺𝘴 love Green Day. Free Palestine🇵🇸 and F*ck trump🖕🏾,” dan “RESPECT🔥🔥🔥🔥🔥”.
Selain di X, Google Trends juga mencatat peningkatan signifikan pencarian terkait Green Day dan lagu “American Idiot”.
Analisis Google Trends: Lonjakan Pencarian Green Day
Kata kunci “American Idiot” masuk kategori “Breakout” di Google Trends. Sementara itu, pencarian terkait Palestina meningkat hingga 450%.
Pencarian terkait penampilan Green Day di Coachella 2025 juga meningkat, menunjukkan minat publik yang tinggi terhadap band ini setelah aksi dukungan mereka terhadap Palestina.
Dampak Aksi Green Day: Solidaritas Global dan Isu Palestina
Kenaikan signifikan pencarian “Green Day” secara global pada 13 April 2025 menunjukkan dampak besar dari aksi perubahan lirik ini.
Aksi Green Day telah memicu perbincangan global tentang situasi di Palestina dan menunjukkan kekuatan musik dalam menyuarakan solidaritas.
Data Google Trends menunjukkan bahwa aksi ini tidak hanya meningkatkan popularitas Green Day, tetapi juga meningkatkan kesadaran global terhadap isu kemanusiaan di Palestina.
Kesimpulannya, aksi Green Day mengubah lirik lagu “American Idiot” menjadi peristiwa viral yang menunjukkan kekuatan musik sebagai media penyampaian pesan politik dan kemanusiaan. Aksi ini menunjukkan dukungan terhadap isu Palestina dan menghasilkan percakapan yang lebih luas mengenai konflik tersebut.
