Ganda Putra Harapan Terakhir: Ana/Tiwi Tersingkir, Siapa Selanjutnya?

Peluang Indonesia di Indonesia Open 2025 kini bergantung pada ganda putra. Kegagalan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi di perempat final menyisakan harapan yang semakin tipis bagi tuan rumah. Pasangan peringkat 10 dunia ini takluk dari wakil Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee, dalam pertandingan rubber game dengan skor 21-18, 16-21, 7-21 di Istora Senayan, Jakarta.

Kegagalan Ganda Putri Indonesia di Perempat Final

Febriana/Amallia, atau yang akrab disapa Ana/Tiwi, mengawali pertandingan dengan penampilan meyakinkan dan berhasil memenangkan gim pertama. Namun, perubahan strategi Baek Ha Na/Lee So Hee di gim kedua dan ketiga membuat mereka kewalahan.

Bacaan Lainnya

Pasangan Korea Selatan meningkatkan tempo permainan dan melancarkan serangan yang lebih agresif. Ana mengakui kesulitan mereka dalam menghadapi tekanan tersebut. “Lawan mengubah pola dengan bermain mempercepat tempo permainan. Dari situasi itu, kami kurang bisa mengatasi tekanan tersebut,” ujar Ana.

Kegagalan ini menandai perhentian Ana/Tiwi di perempat final untuk keempat kalinya di musim 2025. Sebelumnya, mereka juga terhenti di babak delapan besar Indonesia Masters, Thailand Open, dan Malaysia Masters.

Meskipun demikian, Ana dan Tiwi tetap bertekad untuk bangkit dan memperbaiki performa di turnamen selanjutnya, Japan Open 2025. Mereka berjanji akan memaksimalkan persiapan, terutama secara individu, demi konsistensi permainan yang lebih baik.

Runtuhnya Harapan di Sektor Tunggal Putri dan Ganda Campuran

Selain ganda putri, sektor tunggal putri dan ganda campuran Indonesia juga gagal bersinar di Indonesia Open 2025. Putri Kusuma Wardani harus mengakui keunggulan Akane Yamaguchi (Jepang) dengan skor 19-21, 20-22.

Sementara itu, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil takluk dari pasangan Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 11-21, 21-23. Hasil ini semakin memperkecil peluang Indonesia untuk meraih gelar juara di turnamen kandang sendiri.

Kondisi ini membuat fokus Indonesia kini sepenuhnya tertuju pada sektor ganda putra. Hanya dua pasangan yang masih bertahan di perempat final, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Ganda Putra: Sektor Penentu Harapan Indonesia

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan menghadapi tantangan berat melawan pasangan China, Huang Di/Liu Yang. Sementara itu, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani akan berhadapan dengan pasangan kuat dari Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.

Pertandingan ganda putra ini akan menjadi penentu bagi Indonesia. Kemenangan di babak perempat final akan menjadi momentum krusial dalam upaya mempertahankan asa meraih prestasi di Indonesia Open 2025. Tantangan berat menanti kedua pasangan ganda putra Indonesia.

Hasil Indonesia Open 2025 sejauh ini menjadi gambaran nyata persaingan ketat di kancah bulu tangkis internasional. Persiapan yang matang dan strategi yang tepat menjadi kunci keberhasilan bagi para atlet dalam menghadapi lawan-lawan tangguh dari berbagai negara. Semoga ganda putra Indonesia dapat menunjukkan performa terbaiknya dan mengharumkan nama bangsa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *