Pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, tengah menjadi perbincangan hangat. Kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekosistem yang rapuh di wilayah tersebut memicu berbagai reaksi, termasuk penyebaran informasi yang belum terverifikasi di media sosial. Salah satu isu yang beredar adalah foto-foto yang diklaim sebagai bukti pembakaran alat berat di lokasi pertambangan. Kompas.com telah melakukan penelusuran fakta untuk meluruskan informasi yang keliru tersebut.
Foto Viral Pembakaran Alat Berat: Hoaks di Raja Ampat
Beredar luas di Facebook beberapa foto yang menggambarkan alat berat jenis backhoe terbakar di area yang diduga pertambangan nikel Raja Ampat. Foto tersebut disertai narasi yang menyebutkan pembakaran tersebut sebagai aksi protes atau perlawanan terhadap aktivitas pertambangan. Beberapa akun Facebook mengunggah foto-foto tersebut dengan klaim kejadian berlangsung pada Minggu, 8 Juni 2025, sekitar pukul 12.00 WIT.
Namun, hasil penelusuran fakta Kompas.com menunjukkan bahwa narasi dan konteks yang disampaikan sepenuhnya keliru. Foto-foto tersebut tidak terkait dengan peristiwa di Raja Ampat.
Penelusuran Fakta: Asal-usul Foto yang Sesungguhnya
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik *reverse image search* untuk melacak asal-usul foto yang viral tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa foto pertama, yang menampilkan backhoe terbakar, berasal dari video yang diunggah akun Facebook Region Al Dia pada 25 Mei 2025. Video tersebut menunjukan peristiwa yang sama persis dengan foto yang beredar, tetapi lokasinya berada di Zaragoza, Antiokhia, dan terkait dengan pertambangan ilegal di wilayah tersebut. Adegan yang sama persis dengan foto yang beredar muncul di menit ke-51 video tersebut.
Sementara itu, foto kedua yang menampilkan backhoe berwarna oranye merek Hitachi juga ditemukan berasal dari sumber yang berbeda. NP Noticias Online mendokumentasikan pembakaran alat berat tersebut pada 27 Mei 2025. Video tersebut memperlihatkan aparat yang membakar alat berat tersebut pada menit ke-1 detik ke-45.
Kedua foto tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan Raja Ampat. Informasi yang disebarluaskan di media sosial terbukti menyesatkan.
Kesimpulan: Pentingnya Verifikasi Informasi
Penyebaran informasi yang tidak terverifikasi dapat menimbulkan dampak negatif, terutama di tengah isu sensitif seperti pertambangan di Raja Ampat. Kejadian ini menekankan pentingnya selalu melakukan pengecekan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, guna mencegah penyebaran hoaks dan menjaga kredibilitas informasi di ruang publik. Media sosial harus dimaknai sebagai platform yang bertanggung jawab, di mana setiap pengguna memiliki peran untuk memastikan informasi yang disebarluaskan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat juga diimbau untuk kritis dan bijak dalam menerima informasi, serta selalu mengecek kebenarannya melalui sumber terpercaya. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menciptakan ruang digital yang sehat dan bertanggung jawab.
