Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menjadi sorotan media sosial terkait masalah kulit yang dialaminya. Beredar kabar yang cukup meresahkan, mengklaim Jokowi mengakui penyakit kulitnya sebagai azab karena sering berbohong. Namun, klaim tersebut telah dipastikan sebagai informasi palsu atau hoaks. Tim Cek Fakta Kompas.com telah menelusuri dan meluruskan informasi yang menyesatkan ini.
Informasi yang keliru ini tersebar luas melalui berbagai platform media sosial, terutama Facebook. Unggahan tersebut menampilkan tangkapan layar artikel dengan judul yang provokatif dan tidak berdasar. Informasi palsu ini perlu diklarifikasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Hoaks yang Beredar di Media Sosial
Beberapa akun Facebook membagikan tangkapan layar artikel dengan judul yang sangat sensasional, misalnya “Jokowi Akui Kurapnya Buka saja di Muka tetapi Dekat selangkangan lebih Banyak ini Azab Saya Sering Bohong”. Artikel tersebut seolah-olah diterbitkan oleh media Gelora News pada 3 Juni 2025. Judul yang digunakan jelas bertujuan untuk menarik perhatian dan memanipulasi pembaca.
Gambar yang digunakan dalam artikel palsu tersebut juga telah ditelusuri. Hasil penelusuran menunjukkan adanya manipulasi gambar dan judul. Tujuan utama dari penyebaran informasi palsu ini adalah untuk menimbulkan keresahan dan menjatuhkan reputasi mantan presiden. Dengan judul yang provokatif, informasi tersebut mudah sekali viral di media sosial.
Penelusuran Fakta Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran menyeluruh menggunakan Google Search dan Google Lens. Hasilnya, tidak ditemukan satupun informasi yang menyatakan Jokowi mengakui penyakit kulitnya sebagai azab karena berbohong. Informasi yang beredar sepenuhnya tidak akurat dan menyesatkan.
Penelusuran lebih lanjut dengan Google Lens mengungkap bahwa foto yang digunakan identik dengan unggahan di laman Gelora News. Namun, judul asli artikel tersebut jauh berbeda, yaitu “Heboh Jokowi Sakit Kulit, Dokter Tifa: Autoimun atau Hiperkortisolisme?”. Artikel tersebut menampilkan komentar Dokter Tifauzia Tyassuma mengenai kemungkinan Jokowi menderita penyakit autoimun atau hiperkortisolisme.
Klarifikasi Resmi dan Kondisi Kesehatan Jokowi
Jokowi sendiri telah mengklarifikasi kondisinya melalui pernyataan resmi. Ia menegaskan bahwa ia hanya mengalami alergi kulit biasa. Alergi ini muncul setelah kunjungan kenegaraan ke Vatikan beberapa waktu lalu. Pernyataan tersebut membantah sepenuhnya narasi yang beredar di media sosial.
Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, juga memberikan keterangan serupa. Ia menjelaskan bahwa alergi kulit yang dialami Jokowi diduga akibat penyesuaian tubuh setelah perjalanan ke Vatikan. Keterangan dari ajudan ini semakin memperkuat klarifikasi resmi dari mantan Presiden Jokowi.
Informasi yang sebenarnya jauh berbeda dengan kabar yang sengaja dihembuskan di media sosial. Hal ini menunjukan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya lebih luas. Penyebaran informasi hoaks dapat menimbulkan keresahan dan kerugian bagi pihak-pihak yang tidak bersalah. Kehati-hatian dalam menerima dan menyebarkan informasi di era digital saat ini sangat diperlukan. Kita harus bijak dalam menyaring informasi yang kita terima dan hanya mengandalkan sumber terpercaya.
