Tensi tinggi mewarnai Los Angeles, Amerika Serikat, menyusul demonstrasi besar-besaran yang menentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. Ribuan demonstran turun ke jalan sebagai reaksi atas pengerahan Garda Nasional. Aksi ini berujung bentrok dengan aparat penegak hukum.
Laporan Associated Press (AP) menyebutkan, para demonstran memblokir jalan utama dan membakar kendaraan. Aparat keamanan merespon dengan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut.
Demonstrasi Ricuh di Los Angeles Menentang Kebijakan Imigrasi Trump
Kerusuhan dipicu oleh operasi imigrasi federal yang dilakukan di beberapa wilayah Los Angeles sejak Jumat, 6 Juni 2025. Sasaran operasi meliputi Garment District, Westlake, dan South LA.
Ketegangan semakin meningkat dengan kehadiran Garda Nasional, yang menurut Gubernur California Gavin Newsom justru memperkeruh suasana.
Dua WNI Ditangkap, Kemlu RI Berikan Perlindungan
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan enam perwakilan RI di AS terus memantau situasi. Mereka juga memberikan perhatian khusus pada nasib warga negara Indonesia (WNI) di tengah demonstrasi tersebut.
Tercatat, dua WNI, ESS (53 tahun) dan CT (48 tahun), ditahan dalam operasi imigrasi. ESS ditangkap karena berstatus ilegal, sementara CT karena memiliki catatan pelanggaran narkotika dan masuk AS secara ilegal.
KJRI Los Angeles berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan akses pendampingan konsuler bagi kedua WNI tersebut.
Imbauan Kemlu RI untuk WNI di Amerika Serikat
Menanggapi situasi yang berkembang, Kemlu RI mengeluarkan imbauan kepada WNI di AS. Mereka diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kerumunan.
Imbauan lainnya termasuk memantau perkembangan situasi dari sumber resmi dan mematuhi aturan setempat. WNI yang berencana ke AS diimbau memastikan visa mereka valid dan mempersiapkan diri untuk pemeriksaan imigrasi yang lebih ketat.
Bagi WNI yang terdampak kebijakan imigrasi AS, Kemlu menekankan pentingnya memahami hak-hak hukum mereka, termasuk hak untuk didampingi pengacara dan menghubungi perwakilan RI terdekat.
Dalam keadaan darurat, WNI dapat menghubungi hotline pelindungan WNI yang telah disiapkan di berbagai wilayah AS.
- KBRI Washington DC: 202 569 7996
- KJRI Chicago: 312 547 9114
- KJRI Los Angeles: 213 590 8095
- KJRI New York: 347 806-9279
- KJRI San Fransisco: 415 875 0793
- KJRI Houston: 713 282 5544
Sebagai alternatif, WNI juga dapat menggunakan tombol darurat pada aplikasi Safe Travel Kemlu.
Respon KJRI Los Angeles
KJRI Los Angeles juga mengeluarkan imbauan terpisah kepada WNI di wilayah kerjanya. Mereka meminta WNI untuk berhati-hati dan menghindari area rawan bentrok.
KJRI LA juga mengimbau WNI untuk selalu membawa identitas resmi dan menghubungi hotline mereka jika membutuhkan bantuan.
KJRI LA memperkirakan jumlah WNI di California Selatan jauh lebih banyak dari data resmi yang tercatat di portal Peduli WNI. Jumlahnya diperkirakan mencapai 2-3 kali lipat dari angka 15.000-16.000 yang terdata.
Situasi di Los Angeles masih memanas. Ketegangan antara demonstran dan aparat keamanan masih berpotensi meningkat. Kemlu RI terus berkomitmen untuk melindungi dan memberikan bantuan kepada WNI di AS. Penting bagi WNI untuk selalu waspada dan mengikuti imbauan dari pemerintah Indonesia.