CEO Intel, Lip-Bu Tan, akan melakukan perubahan besar di Intel, terutama dalam metode pembuatan chip dan strategi kecerdasan buatan (AI) perusahaan. Langkah ini diambil setelah Tan, seorang veteran di industri semikonduktor, ditunjuk sebagai CEO Intel pada 18 Maret 2025, menggantikan Pat Gelsinger.
Tan, yang sebelumnya mengundurkan diri dari Intel pada 2024, dikenal sebagai sosok yang tegas dan berorientasi pada hasil. Dua sumber yang dekat dengan rencana Tan mengungkapkan bahwa ia berencana merestrukturisasi pendekatan Intel terhadap AI dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
PHK ini, menurut sumber tersebut, bertujuan untuk mengatasi lambatnya pergerakan Intel yang disebabkan oleh jumlah karyawan yang terlalu banyak dan struktur manajemen menengah yang terlalu besar. Tan percaya bahwa efisiensi operasional sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang Intel.
Perubahan Strategis di Intel
Selain PHK, Tan juga berencana merombak operasional produksi semikonduktor Intel. Sebelumnya, Intel terutama memproduksi chip untuk penggunaan internal. Namun, Tan ingin mengubah strategi ini agar Intel juga memproduksi semikonduktor untuk perusahaan lain, seperti Nvidia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan diversifikasi bisnis Intel.
Meskipun rincian rencana Tan masih dalam tahap perumusan dan dapat berubah, langkah-langkah tersebut telah disambut positif oleh pasar. Saham Intel naik 8% setelah pengumuman penunjukan Tan sebagai CEO.
Tan sendiri telah bertemu dengan karyawan Intel dan menyampaikan perlunya pengambilan “keputusan berat.” Dua orang yang hadir dalam pertemuan tersebut membenarkan pernyataan ini, mengindikasikan adanya perubahan signifikan yang akan terjadi di Intel.
Analisis Situasi Intel
Analis industri semikonduktor, Dylan Patel, memberikan pandangannya tentang kepemimpinan Pat Gelsinger sebelumnya. Patel berpendapat bahwa Gelsinger terlalu lunak, enggan melakukan PHK di manajemen menengah meskipun hal itu diperlukan untuk efisiensi perusahaan. Hal ini kontras dengan pendekatan yang diperkirakan akan diambil oleh Tan.
Lip-Bu Tan memiliki pengalaman yang luas di industri semikonduktor. Lahir di Malaysia, ia adalah mitra pendiri Walden Catalyst Ventures dan ketua Walden International. Saat ini, ia juga menjabat sebagai anggota dewan direksi Credo Technology Group dan Schneider Electric. Pengalaman dan keahliannya diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Intel.
Tantangan ke Depan bagi Intel
Intel menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan seperti AMD dan Nvidia. Tantangan terbesar bagi Tan adalah untuk meningkatkan daya saing Intel, baik dalam hal inovasi teknologi maupun efisiensi operasional. Perubahan besar yang direncanakannya menunjukkan keseriusan Tan dalam menghadapi tantangan ini.
Selain itu, Tan juga harus memperhatikan dampak sosial dari PHK yang akan dilakukan. Ia perlu memastikan transisi bagi karyawan yang terkena PHK berjalan dengan lancar dan adil. Komunikasi yang transparan dan perencanaan yang matang akan sangat penting dalam mengatasi potensi dampak negatif dari kebijakan ini.
Keberhasilan Tan dalam memimpin Intel akan bergantung pada kemampuannya untuk mengeksekusi rencana perubahannya secara efektif dan efisien, serta kemampuannya untuk membangun kembali kepercayaan investor dan karyawan. Masa depan Intel berada di pundak Tan, dan dunia akan melihat bagaimana ia akan membawa Intel ke arah yang baru.
Kesimpulannya, perombakan besar yang diinisiasi oleh Lip-Bu Tan di Intel merupakan langkah berani yang berpotensi membawa perubahan signifikan bagi perusahaan. Namun, keberhasilannya akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk keberhasilan implementasi rencana tersebut dan bagaimana ia mengatasi tantangan yang akan dihadapi.