"Tahun 2015 ketika saya menjadi dirjen, ada 70 lembaga yang bekerjasama dengan dukcapil (menggunakan data Dukcapil, red). Sekarang, sudah 2.819 lembaga yang sudah bekerjasama dengan Dukcapil untuk akses verifikasi data," kata Zudan dikutip dari paparan daring mengenai big data kependudukan, Rabu (2/12/2020).
Kebanyakan dari lembaga-lembaga tersebut, merupakan lembaga perbankan dan pembiayaan. Hal tersebut, kata Zudan, menunjukkan bahwa keinginan berbagai lembaga keuangan untuk melakukan e-kyc (electronic-know your customer) atau mengenali pelanggan secara digital, begitu besar. Selain lembaga-lembaga keuangan tersebut, data-data Dukcapil juga digunakan oleh pemerintah. Data terpadu kesejahteraan sosial (dtks) Kemensos RI, data pokok pendidikan (dapodik) dan kartu Indonesia pintar (kip) Kemendikbud RI, kepesertaan BPJS Kesehatan, education management information system (emis) Kemenag RI, serta sistem informasi penyuluhan pertanian (simluhtan) dan e-rdkk Kementan RI, termasuk yang memanfaatkan data Dukcapil.Ads