SINGKIL - Warga Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil menggelar doa dan zikir bersama untuk korban tsunami yang dimakamkan di Gampong Pulau Baguk, Selasa (26/12/2017).
Tsunami melanda kawasan tersebut dan 93 jiwa korban yang meninggal dunia terdampar hingga ke Gampong Pulau Baguk. Jenazah korban merupakan warga yang hanyut asal Kabupaten Aceh Barat maupun akibat tersapu gelombang raksasa tsunami 2004 silam.
Baca:
Warga Pulau Baguk Bersihkan Kuburan Massal Korban Tsunami
Koordinator kegiatan, Novri, mengatakan, kegiatan zikir dan doa bersama di komplek kuburan massal ini, turut dihadiri unsur Muspika Pulau Banyak serta perangkat masing-masing gampong. Para pemuda juga membuat penanda dengan kayu di lokasi komplek pemakaman tersebut.
Jenazah korban tsunami itu, kata dia, baru ditemukan terdampar setelah 21 hari kejadian lantaran lokasi itu merupakan pulau yang tidak dihuni penduduk.
"Doa dan zikir ini dilaksanakan untuk mengenang tragedi tsunami 2004, untuk mendoakan para korban," katanya.
Sebelumnya, masyarakat yang tergabung bersama pemuda peduli lingkungan (PPL) sempat membersihkan sampah dari lokasi kuburan massal korban tsunami itu.
Aksi PPL ini merupakan bagian dari kesadaran warga Pulau Banyak di Pulau Baguk akan lingkungan dan menjaga alam.
Keuchik Pulau Baguk, Hardi, berharap agar bentuk kepedulian terhadap para korban tsunami ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun.
“Kepada pemerintah juga kita harapkan dapat membuat monumen maupun pagar permanen sebagai tanda lokasi kuburan masal korban bencana gempa dan tsunami 2004 silam dan bisa menjadi destinasi sejarah tragedi tsunami di Kabupaten Aceh Singkil,” kata Hardi.