BANDA ACEH - “Banda Aceh Serambi Makkah, masjidnya indah luar biasa. Pramuwisata datang dari seluruh daerah, tolong jual kelebihan Banda Aceh hingga ke manca negara.”
Ads
Ia menambahkan, Banda Aceh yang memiliki puluhan cagar budaya dan objek wisata lainnya termasuk wisata islami, seni budaya, hingga kekhasan kulinernya, dapat menjadi magnet yang sangat kuat bagi wisatawan dalam maupun luar negeri. “Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada seluruh pramuwisata yang telah datang dan menikmati waktunya selama berada di kota kami, tolong ‘jual’ Banda Aceh saat kembali ke daerahnya masing-masing maupun ke daerah lain hingga ke manca negara,” pinta Aminullah. Pihaknya pun meyakini, pariwisata lah yang akan dapat mendongkrak sektor ekonomi dan sektor-sektor lainnya di Banda Aceh pada masa mendatang. “Untuk mewujudkan hal itu, salah satu fokus pembangunan Pemko Banda Aceh saat ini adalah untuk menggenjot sektor pariwisata,” pungkasnya seraya berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih intens dengan HPI. Ketua Umum DPP HPI Sang Putu Subaya mengaku terkesima dengan Kota Banda Aceh yang disebutnya cantik, dan keramahan penduduknya. “Tak salah jika kami memilih Banda Aceh sebagai tuan rumah Rakernas kali ini. Kotanya cantik dan penduduknya juga ramah-ramah,” kata pria asal Bali ini.
Pada Rakernas yang digelar pada 3-6 Oktober 2017 di Banda Aceh, sebut Subaya, pihaknya memboyong 21 dari 32 pengurus DPD HPI se-Indonesia. Delegasi yang hadir antara lain berasal dari Sumatera Utara, Riau, Ambon, Banten, Yogyakarta, Kalimantan Barat, NTT, dan Sulawesi Tengah.
Pada kesempatan itu, Subaya juga mengharapkan dukungan wali kota untuk membina dan memberdayakan 100 pramuwisata yang tergabung dalam DPC HPI Banda Aceh saat ini. “Saya titip kepada Pak Wali anak-anak kami ini untuk dibina agar skill dan pengetahuan mereka semakin meningkat. Mereka adalah aset sekaligus ujung tombak dalam mengembangkan sektor pariwisata di Banda Aceh,” pungkasnya.