“Mahasiswa setiap ada isu permasalahan pemerintah langsung turun ke jalan untuk berdemo. Saya rasa cara seperti itu hanya sistem jangka pendek. Bukan tidak boleh demo untuk memperjuangkan hak-hak rakyat, alangkah baiknya dalam mengawal pemerintahan itu utamakan pendekatan persuasif dan berikan masukan-masukan kepada pemerintah kita sesuai konsep,” ajaknya saat membuka acara BEM se-Aceh itu di Gedung ACC Unimal, di Kota Lhokseumawe, Senin (7/12/2015)
Acara tersebut dilaksanakan oleh Badan Eksekituf Mahasiswa (BEM) Unimal dengan tema “Sinergitas Peran Aktivis Muda dalam Mengawal Roda Pemerintahan Aceh Menuju Aceh Sejahtera dan Bermartabat”. Tambahnya, mahasiswa harus mampu mengatur konsep yang baik untuk diberikan kepada pemerintah baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Tujuannya untuk kemajuan daerah. Berikan konstribusi positif kepada pemerintah. Dan, terpenting jangan sampai menuruti kepentingan pihak tertentu selain kepentingan masyarakat melalui mahasiswa. Apridar menambahkan, kegiatan silaturrahmi ini sangat positif dan banyak manfaatnya dilakukan oleh para aktivis mahasiswa tersebut untuk menyatukan persepsi antara mahasiswa seluruh Aceh. Karena menurutnya, peran mahasiswa sangat penting untuk kemajuan Aceh ke depan. (kf)Ads