Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru-baru ini memaparkan lima program prioritas pembangunan infrastruktur di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pengumuman ini disampaikan dalam pembukaan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu, 11 Juni 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dan investor dari berbagai negara mitra Indonesia, menandakan komitmen pemerintah dalam menarik investasi asing untuk proyek-proyek infrastruktur skala besar. Kelima program prioritas ini dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Lima Pilar Pembangunan Infrastruktur Prioritas Indonesia
AHY menekankan lima fokus utama dalam pengembangan infrastruktur Indonesia. Program-program ini dirancang saling mendukung dan berkelanjutan.
Prioritas pertama adalah membangun infrastruktur penunjang ketahanan pangan. Hal ini mencakup pembangunan irigasi, bendungan, dan fasilitas penyimpanan air untuk mendukung sektor agrobisnis.
AHY menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur irigasi seluas 25 hektar dan pembangunan bendungan merupakan langkah awal yang krusial. Langkah ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan air bagi pertanian dan meningkatkan produktivitas pangan.
Prioritas kedua adalah memastikan ketersediaan infrastruktur yang mendukung energi bersih. Indonesia menargetkan 66 persen dari total sumber energi berasal dari energi terbarukan.
Pembangunan infrastruktur pendukung energi bersih meliputi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan hidroelektrik. Investasi besar-besaran di sektor ini akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Prioritas ketiga difokuskan pada pembangunan konektivitas. Ini mencakup pengembangan pusat data, digitalisasi, dan pembangunan kota-kota yang hijau dan inklusif.
Pengembangan infrastruktur digital bertujuan untuk meningkatkan akses internet dan mempercepat transformasi digital. Pembangunan kota hijau dan inklusif akan meningkatkan kualitas hidup warga.
Prioritas keempat berkaitan dengan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Hal ini membutuhkan pembiayaan yang tepat dan reformasi pengelolaan infrastruktur.
Kerjasama dengan sektor swasta dan mitra global akan menjadi kunci keberhasilan. Penerbitan surat utang baru dan kemitraan strategis menjadi strategi utama untuk mendapatkan pendanaan.
Prioritas kelima adalah reformasi pembiayaan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Hal ini akan menjamin keberlanjutan proyek-proyek infrastruktur jangka panjang.
Pemerintah akan memperkuat kerjasama dengan sektor swasta melalui berbagai skema pembiayaan, termasuk penerbitan surat utang baru. Kemitraan dengan Danantara dan mitra global juga akan menjadi kunci dalam mengamankan pendanaan yang dibutuhkan.
Peserta ICI 2025 Capai 5.000 Orang
Konferensi Infrastruktur Internasional (ICI) 2025 menarik minat lebih dari 5.000 peserta dari berbagai negara. Jumlah ini menunjukkan antusiasme tinggi terhadap peluang investasi di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kemenkoinfra, Rachmat Kaimuddin, menyatakan bahwa peserta berasal dari berbagai negara mitra Indonesia. Detail negara peserta masih dalam proses penyusunan.
Selain peserta, ICI 2025 juga menghadirkan sekitar 120 pembicara dari dalam dan luar negeri. Para pembicara akan membahas berbagai isu terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Konferensi ini juga menyediakan platform bagi para investor untuk berjejaring dan berdiskusi.
Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Rp200 Triliun
Pemerintah Indonesia menawarkan peluang investasi senilai Rp200 triliun di sektor infrastruktur. Proyek-proyek ini telah melalui proses kurasi yang ketat.
Menteri Investasi dan BKPM, Rosan Roeslani, turut menjadi pembicara di ICI 2025. Beliau akan memaparkan potensi investasi di Indonesia.
Pameran proyek infrastruktur prioritas menjadi salah satu daya tarik ICI 2025. Hal ini bertujuan untuk menarik minat investor asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Dengan komitmen yang kuat dan peluang investasi yang besar, Indonesia diharapkan dapat membangun infrastruktur yang kokoh dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulannya, lima program prioritas infrastruktur yang diumumkan oleh Menko AHY menandai babak baru pembangunan infrastruktur di Indonesia. Komitmen pemerintah untuk menarik investasi asing dan kolaborasi dengan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan program ini, membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di masa depan.