Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan. Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan pencapaian luar biasa hingga Maret 2025.
Pencapaian Program MBG Tembus 3 Juta Penerima
Hingga saat ini, program MBG telah menjangkau 3 juta penerima manfaat. Anggaran yang telah digunakan mencapai hampir Rp 1 triliun.
Penyaluran MBG dilakukan melalui 1.050 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sesuai target awal. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan hal ini di Istana Kepresidenan Jakarta.
Distribusi MBG kepada anak sekolah akan dihentikan sementara pekan depan karena libur Lebaran. Namun, penyaluran untuk ibu hamil, menyusui, dan balita tetap berlanjut.
Target 6 Juta Penerima dan Percepatan Penyaluran MBG
BGN menargetkan percepatan penyaluran MBG. Target penerima manfaat diharapkan mencapai 6 juta orang pada bulan April 2025.
Untuk mencapai target tersebut, metode pembayaran kepada SPPG akan diubah. Sistem reimburse akan diganti dengan pembayaran di muka.
Perubahan sistem pembayaran ini diyakini akan mempercepat pencairan dana. Proyeksi realisasi anggaran adalah Rp 1 triliun di April, Rp 2 triliun di Mei, dan Rp 5 triliun di September 2025.
Dengan sistem pembayaran di muka, BGN memprediksi penyaluran MBG akan lebih efisien. Hal ini akan membantu percepatan pencapaian target penerima manfaat.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan penerima MBG mencapai 2.053.248 orang dengan realisasi anggaran Rp 701,5 miliar hingga Maret 2025. Anggaran program MBG sendiri telah mengalami peningkatan signifikan, dari Rp 71 triliun untuk 17,9 juta penerima menjadi Rp 171 triliun untuk 82,9 juta penerima.
Program MBG merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah meningkatkan gizi masyarakat. Keberhasilan program ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk efektivitas distribusi dan manajemen anggaran. Dengan adanya perubahan sistem pembayaran dan target yang ambisius, diharapkan program MBG akan semakin efektif dan berdampak positif bagi masyarakat Indonesia.


